batampos – Pertumbuhan ekonomi Kepri hanya tumbuh sebesar 4,88 persen di kuartal ke-3 tahun 2023. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Kepri di kuartal pertama dan kedua, terus mengalami perlambatan.
Kuartal pertama tumbuh sebesar 6,51 persen. Kuartal kedua tahun 2023 melambat menjadi 5,04 persen.
“Pertumbuhan ekonomi Kepri yang hanya tumbuh sebesar 4,88 persen pada kuartal ketiga tahun 2023 ini, saya mengimbau kita semua untuk waspada,” kata Ketua Apindo Batam, Rafki Rasyid.
Ia mengatakan, kuartal kedua perlambatan ekonomi andil dari sektor pengolahan yang juga melambat. Begitu juga di kuartal ketiga.
Baca Juga:Â Gubernur Ansar: Pertumbuhan Ekonomi Kepri Menjanjikan
Ia mengatakan, pertumbuhan kuartal ketiga ini lebih menonjol ditopang oleh pertumbuhan sektor konstruksi dan perdagangan besar. “Ini tentunya harus kita waspadai, karena sektor pengolahan selama ini merupakan tulang punggung ekonomi di Provinsi Kepri,” tutur Rafki.
Ia mengatakan, perlambatan ekonomi ini, akibat faktor global juga. Salah satunya perang Rusia dengan Ukraina dan perang Israel dengan Hamas.
“Namun, faktor-faktor di Kepri bisa kita kendalikan. Iklim usaha di Kepri harus terus dibuat kondusif dan menarik bagi investor baru agar Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) terus bertumbuh,” ujar Rafki.
Salah satu cara lainnya, kata Rafki sumber-sumber pertumbuhan selain sektor pengolahan juga harus digarap dengan lebih optimal lagi. Hal ini supaya ketika sektor pengolahan melambat, masih ada sektor lain yang bisa memberikan andil pertumbuhan yang signifikan.
Baca Juga:Â Pembaca, Ada Kebocoran Pipa 500 mm di Jalan Raden Patah
“Perbaikan infrastruktur jalan, pelabuhan, air bersih, dan sarana penunjang lainnya harus digesa cepat selesai. Supaya bisa menimbulkan multiplier effect bagi aktivitas ekonomi warga Kepri,” tuturnya.
Rafki mengimbau, masyarakat tidak gemar membelanjakan uangnya. Selain itu, Rafki menilai perlu dibuat kebijakan-kebijakan baru, untuk mendorong aktivitas UMKM di Kepri ini lebih meningkat lagi.
“Bantuan-bantuan UMKM yang tidak menimbulkan effect pada peningkatan aktivitas UMKM di Kepri, perlu dievaluasi dan diperbaiki. Dengan demikian UMKM pun nantinya akan bisa memiliki andil untuk pertumbuhan ekonomi di Kepri,” ujarnya. (*)
Reporter: FISKA JUANDA