batampos– Ratusan warga Sei Nayon, Bengkong menggelar protes dengan memblokade jalan, Jumat (1/12) pagi. Aksi ini dilakukan warga karena terjadi banjir beberapa hari belakangan, khususnya saat hujan lebat.
Warga menilai banjir tersebut disebabkan penutupan drainase oleh pihak pengembang yang sedang mengerjakan proyek. Sebelum ditutup, drainase tersebut selebar 3 meter dan kini menjadi semeter.
Ketua RW 12 Sei Nayon, Anwar mengatakan aksi ini sebagai bentuk kekesalan warga. Setelah penutupan dilakukan pengembang, warga meminta solusi untuk memindahkan drainase tersebut.
“Setiap hujan lebat, rumah warga terendam banjir. Sudah 5 bulan kami minta aliran drainase ini dipindahkan,” ujarnya di lokasi.
Ia mengatakan akibay penutupan drainase tersebut berdampak ke ribuan Kepala Keluarga (KK). Dampaknya kini banjir mencapai selutut orang dewasa.
“Kami minta drainase ini digali. Kalau tidak kami bertahan disini,” katanya.
BACA JUGA:Â Air Drainase Meluap saat Hujan, Tiban Kebanjiran
Hal senada disampaikan Boy, warga RT 5. Ia menilai banjir tersebut terjadi karena adanya proyek penimbunan pihak pengembang. Sehingga, draines yang sudah sempit tertutup tanah.
“Dulu mau selama apapun hujan tidak banjir. Ini hujan sebentar sudah banjir,” keluhnya.
Sementara itu, Kapolsek Bengkong, Iptu Doddy Basyir yang turun ke lokasi mengatakan pihaknya langsung mencari solusi dengan pendekatan kepada warga.
“Kami melakukan pendekatan dan musyawarah, dan didapat keputusan bahwa Pemko Batam menurunkan alat berat untuk mengalihkan aliran drainase,” katanya.
Dalam aksi ini, warga membubarkan diri dan membuka blokade jalan setelah dilakukan penggalian drainase menggunakan alar berat. (*)
reporter: yopi