batampos – Sejumlah masyarakat yang terdampak kebocoran pipa jalur Baloi masih mengeluh karena belum mendapat distribusi air bersih dengan normal. Untuk kebutuhan sehari-hari, masyarakat masih bergantung pada air galon isi ulang.
“Ini sudah hari ke lima, tapi air tak hidup juga. Padahal infonya pengerjaan sudah selesai,” ujar Lastri, warga Bengkong.
Menurut dia, untuk kebutuhan sehari-hari ia mengaku bergantung pada pada air galon. Rata-rata air galon yang ia konsumsi untuk kebutuhan rumah tangga dan MCK 7-10 galon. Apalagi di rumahnya ada suami dan 3 orang anak.
Baca Juga:Â Masyarakat Dirugikan, DPRD Batam Soroti Permasalahan Air yang Tak Kunjung Selesai
“Keluarin uang Rp 50 ribu sehari untuk air galon. Itu pun belinya nyicil karena galon kami terbatas. Call center yang dihubungi tak berguna, tak ada respon sama sekali, padahal kondisi sudah darurat gini,” jelas Lastri.
Sementara, Corporate Communication (Corcom) Spam Batam, Ginda Alamsyah mengatakan perbaikan pipa bocor di jalur Baloi telah selesai Senin (4/12) sekitar pukul 23.30 WIB. Saat ini pun dalam proses normalisasi ke rumah pelanggan yang terdampak.
“Sudah selesai perbaikan, jadi saat ini proses normalisasi,” jelas Ginda.
Baca Juga:Â Modal Printer dan Tutorial Youtube, Ini Pengakuan Warga Sekupang yang Cetak Uang Palsu
Menurut Ginda, proses normalisasi berlangsung bertahap, tergantung dari lokasi tempat tinggal pelanggan. Jika pelanggan tinggal di kawasan tinggi, atau dekat ujung pipa, maka distribusi air agak terlambat dirasakan.
“Proses normalisasi suplai air pelanggan membutuhkan waktu beberapa saat, dan secara bertahap aliran air akan normal kembali,” jelasnya.
Tak hanya di jalur Baloi, menurut Ginda perbaikan pipa bocor di kawasan Nongsa juga telah selesai. Proses normalisasi atau recovery juga telah berlangsung. (*)
Reporter: Yashinta