Rabu, 27 November 2024
spot_img

Tempat Pijat Plus Kembali Marak di Batuaji, Terang-terangan Rayu Pria

Berita Terkait

spot_img
Ilustrasi

batampos – Tempat pijat yang menyuguhkan layanan plus-plus kembali ramai di Batuaji. Ruko dan pusat perbelanjaan kembali berjejer dengan tempat pijat yang pekerjanya adalah wanita-wanita seksi.

Ini dikeluhkan masyarakat sekitar khususnya ibu-ibu, karena tempat pijat ini kental sekali dengan praktek prostitusi atau layanan plus-plus. Ibu-ibu kuatir suami ataupun anak lajang mereka terjerumus ke sana, sebab keberadaan dan operasional panti pijat ini tidak ada batasan. Siapa saja bebas keluar masuk.


“Sudah terang-terangan mereka (pekerja) duduk depan ruko, rayu siapa saja yang lewat di depan panti pijat. Kayak tempat prostitusi resmi, bukan panti pijat lagi. Pakai pakaian seksi semua pekerjanya. Ayo bang, ayo bang plus-plusnya. Uda macam lokalisasi,” ujar Dessy, warga Bukit Tempayan yang gerah dengan keberadaan panti pijat atau massage di sekitaran ruko Pasar Melayu, Batuaji.

Baca Juga: Polisi Pantau Media Sosial di Masa Kampanye Pemilu 2024

Sujono, warga Bukit Tempayan, yang mencoba menelusuri informasi keresahan ibu-ibu ini dengan mencoba datang ke panti pijat sebagai pelanggan membenarkan adanya praktek prostitusi di dalamnya. Layanan pijat hanya modus saja, layanan yang sesungguhnya adalah protitusi.

Pekerja umumnya tidak memiliki skill atau kemampuan dalam memijat, tujuan utama menggaet pelanggan ke sana untuk transaksi protitusi terselubung.

“Dalam ruangan (massage) ada kamar disekat-sekat seperti bilik. Pelanggan dilayani wanita-wanita seksi itu di dalam bilik tadi. Bukan pijat sebenarnya tapi untuk itu (prostitusi) kalau sudah cocok harga,” ujarnya.

Baca Juga: Dua Kali Yuda Melakukan Perbuatan Keji Untuk Pastikan Istrinya Tewas

Penelusuran di lapangan, praktek prostitusi berkedok panti pijat ini juga ramai di aplikasi media sosial seperti mi chat dan sejenisnya. Pekerja tak segan-segan menawarkan jasa layanan pijat plus-plus ke pelanggan.

Praktek prostitusi terselubung ini juga ramai di hotel-hotel melati di sana. Bermodus jasa layanan pijat, pekerja ini sebenarnya menjajakan tubuh mereka.

Warga berharap ada pengawasan dan tindakan dari instansi pemerintah terkait agar keberadaan lokasi prostitusi berkedok panti pijat ini segera ditertibkan.(*)

 

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Update