batampos – Batam Pos kembali menghadirkan debat calon legislatif (Caleg) di Pemilihan legislatif 2024 mendatang.
Debat caleg kali ini menghadirkan empat tamu dari caleg perempuan yang akan bertarung di pemilihan legislatif Kota Batam 2024 mendatang.
Berbagai isu yang melekat pada perempuan menjadi pembahasan. Caleg perempuan mengungkapkan berbagai pendapat, serta visi dan misi maju di Pileg 2024.
Isu yang diangkat di antaranya, perempuan mandiri, peran perempuan dalam keluarga, kekerasan yang masih terjadi pada perempuan, serta anak. Bagaimana perempuan berjuang, dan bertahan.
Baca Juga: Marlin ke Gerindra, Rudi Kemana?
Caleg PKS, Siti Nurlailah mengutarakan Batam sudah masih menghadapi berbagai isu yang berhubungan langsung dengan anak dan perempuan.
Menurutnya, perlu penguatan keluarga agar bisa mengatasi berbagai persoalan yang terjadi. Faktor ekonomi menjadi penyebab permasalahan dalam keluarga.
“Untuk itu, penting sekali peran perempuan dalam keluarga untuk menghindari hal yang tidak diinginkan,” kata dia, Rabu (12/20).
Caleg PDIP, Ade Sulistiani menyampaikan perempuan itu memiliki kemampuan yang luar biasa. Sosok perempuan bisa mandiri secara finansial, dan membantu ekonomi keluarga.
Sosok perempuan juga bisa menjadi ibu di keluarganya yang memiliki pondasi sangat kuat. Untuk menciptakan keluarga yang sehat, dan bisa mengatasi berbagai persoalan yang ada.
“Perempuan mampu untuk mandiri. Perempuan juga bisa memperjuangkan hak-hak perempuan termasuk melalui jalur legislatif,” ujarnya.
Baca Juga: 7 Kasus Covid-19 di Batam: 2 Pasien Dirawat dan 1 Meninggal Dunia
Caleg Partai Gelora, Gavi Astorina menjelaskan sampai saat ini perempuan masih dihadapkan dengan berbagai persoalan. Kehadiran wakil perempuan sangat dibutuhkan, untuk mendorong penyelesaian persoalan perempuan dan anak.
“Hanya perempuan yang bisa menyelesaikan persoalan perempuan. Sehingga sangat penting keberadaan perempuan di DPRD Batam. Perempuan mampu,” ungkapnya.
Caleg Parai PKB, Fatma Hastuti juga mengutarakan hal yang sama, perempuan sangat multitasking. Sehingga memiliki kemampuan dalam berbagai hal.
Perempuan harus paham, perempuan berdaya, bukan untuk diperdaya. Di tengah tingginya angka kekerasan pada anak dan perempuan, perlu pembekalan sehingga kasus itu bisa ditekan.
Baca Juga: Pertamina Jamin Stok BBM dan LPG Selama Nataru di Kepri
“Melalui acara ini saya ingin sampaikan perempuan itu bisa berdiri di kakinya sendiri. Untuk itu. Ayo lawan kekerasan pada perempuan dan anak. Untuk menekan ini penting wakil perempuan di legislatif,” ungkapnya.
Perempuan harus bisa menjadi motivasi bagi sesama perempuan lain. Perempuan tidak saja kuat, namun juga mampu menjadi tulang punggung bagi keluarga, dan juga jadi guru di dalam keluarga.
“Perempuan harus bisa. Perempuan hebat. Jadi ayo kita berjuang untuk hak-hak perempuan,” imbuh Fatma. (*)
Reporter: Yulitavia