batampos– Kenaikan LPG 3 Kilogram bersubsidi atau gas melon secara mendadak cukup berat dirasakan sejumlah masyarakat Batam. Meski begitu, masyarakat berharap kenaikan tersebut bisa menjamin ketersediaan gas melon di pangkalan.
Mirna warga Nongsa misalnya, kaget mengetahui gas melon sudah naik dari Rp 18 ribu menjadi Rp 21 ribu. Ia sempat kaget dan berpikir pangkalan mempermainkan harga.
“Saya tidak tahu kalau memang resmi naik dari pemerintah. Saya tanya, kok tiba-tiba naik, terus pangkalan nunjukin surat edaran kalau harga gas melon memang naik,” jelas Mirna.
Diakuinya, kenaikan itu cukup memberatkan. Apalagi terjadi disaat akhir tahun dan libur tahunan yang memakan banyak biaya. Meski begitu, ia berharap kenaikan itu bisa menjamin ketersediaan gas melon tak langka lagi.
“Ya pasti berat, tapi kalau sudah diputuskan mau gimana lagi. Ya mau tak mau terima. Tapi semoga ada jaminan, tak ada kekosongan lagi,” sebut Mirna.
Hal senada diungkapkan Ati warga Batamcenter. Diakuinya kenaikan cukup memberatkan apalagi bagi dia yang punya usaha makanan kecil-kecilan.
“Ya pasti beratlah. Naiknya juga langsung Rp 3 ribu, tak bertahap gitu,” imbuhnya.
Namun lanjutnya, jika bisa memilih, ia akan memilih harga naik tapi ketersediaan gas melon aman, dibanding harga lama, tapi sering kosong.
“Ya. Kalau sering kosong, belinya diluar di pedagang eceran, harga bisa beda jau terus nyarinya juga susah. Jadi lebih milih naik, tapi stok aman, jangan ada kosong lagi,” tegasnya.
BACA JUGA:Â Warga Keberatan Kenaikan Harga Gas Melon
Sementara, Aldy, pemilik pangkalan di kawasan Batamcenter mengatakan penjualan gas di tempatnya aman-aman saja meski ada kenaikan harga gas melon Rp 3 ribu pertabung
“Aman-aman saja ,tak ada yang komplen. Karena sudah saya umumkan melalui grup perumahaan ada kenaikan, saya share beserta surat edaran,” jelas Aldy
Diketahui Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG tiga kilogram atau yang disebut gas melon untuk Batam (wilayah maindland) resmi naik Jumat (22/12) menjadi Rp 21 ribu per tabung. Dimana sebelumnya, HET gas melon wilayah Maindland Batam Rp 18 ribu per tabung, artinya naik Rp 3 ribu pertabung.
Sedangkan untuk wilayah hiterland 1 Batam per tabung gas melon naik menjadi Rp 23 ribu hingg Rp 25 ribu, disesuaikan dengan biaya transportasi dan biaya bongkar muat. Begitu juga dengan wilayah hiterland 2, menjadi Rp 24 ribu sampai Rp 26 ribu, disesuaikan juga dengan biaya transportasi dan bongkar muat.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, Gustian Riau menjelaskan penyesuaian HET LPG atas usulan Hiswana Migas Kepri pada bulan November 2022 lalu. Namun karena kondisi baru pulih dari Pandemi Covid-19, usulan itu belum ditindaklanjuti. Usulan itu barulah ditindaklanjuti bersama Disperindag Batam pada 19 Juli 2023 lalu.
Menurut dia, kenaikan HET gas melon berdasarkan Surat Keputusan Wali Kota Batam Nomor 421 Tahun 2023 tentang Harga Eceran Tertinggi Liquefied Petroleum Gas Tertentu Kota Batam yang di tandatangani pada tanggal 8 November 2023.
Beberapa faktor yang menjadi alasan kuat HET gas melon naik, diantaranya peningkatan biaya transportasi (harga BBM Solar menjadi Dexlite), kenaikan kurs dolar singapura, kenaikan Upah Minimum Kota (UMK) Batam. (*)
Reporter: Yashinta