batampos – Kota Batam resmi akan berlakukan upah minimum kota (UMK) terbaru tahun 2024 mendatang. UMK Batam ditetapkan sebesar Rp4,6 juta mulai berlaku per Januari.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Rudi Sakyakirti menyampaikan kenaikan ini akan mempengaruhi angka pencari kerja dari luar daerah ke Batam.
Momen usai tahun baru biasanya menjadi titik puncak masuknya pencari kerja (Pencaker) baru ke Batam. Menurutnya, Batam masih manis untuk saat ini bagi pencaker, khususnya wilayah Sumatera, karena Batam tertinggi untuk UMK se-Sumatera, dan masuk lima besar di Indonesia.
“Biasanya pas arus balik nanti sering dimanfaatkan pencari kerja untuk mencoba peruntungan di Batam,” jelasnya, Senin (25/12.
Baca Juga:Â Pendaftaran IMEI Ponsel Bisa Dilakukan Online Sebelum Tiba di Batam, Begini Caranya
Rudi mengungkapkan kebutuhan unskill (tidak berpengalaman, red) di Batam masih relatif rendah. Menurut informasi dari perusahan, mereka butuh pekerja yang sudah punya keahlian dan pengalaman. Sehingga bisa menunjang pengerjaan proyek sesuai waktu.
“2024 itu masih mayoritas untuk galangan kapal. Rata-rata butuh yang sudah punyak pengalaman. Kalau helper informasinya tak banyak dibutuhkan. Kecuali operator. Itu mungkin masih butuh tamatan baru atau fresh graduate,” ungkapnya.
Rudi menyebutkan peluang kerja di Batam tahun depan masih didominasi galangan kapal dan Offshore. Jumlah perusahaan yang ada saat ini juga belum ada penambahan baru.
“Saya rasa kalau yang mau ke Batam harus bekali diri dulu. Ikut pelatihan sesuai kebutuhan di Batam. Biar nanti, ketika sudah ada di Batam tidak kesulitan dapat kerja. Karena hal itu akan berpengaruh pada angka pengangguran tentunya,” tambahnya.
Baca Juga:Â Setahun Sita 113,9 Kg Sabu, Satnarkoba Polresta Barelang Terima Penghargaan dari Gubernur
Kendati demikian, mobilisasi penduduk ini tidak bisa dilarang. Karena itu merupakan hal dari warga Indonesia. Namun, ia menyarankan agar pencaker dari luar daerah bisa memiliki bekal atau keahlian, paling tidak dasar untuk mencari pekerjaan di Batam.
“Setiap tahun kalau dari data mungkin jumlah pencari kerja itu menyentuh angka 22 ribu. Sedangkan yang terserap 50 persennya. Masih ada setengahnya yang nganggur dan berjuang mencari pekerjaan,” terang Rudi.(*)
Reporter: Yulitavia