batampos– Produk obat-obatan dan kosmetik dari Tiongkok masih mendominasi di pasar offline dan online di Batam, Kepulauan Riau. Balai Pengawasan Obat dan Makanan (POM) di Batam akan menindak tegas pelaku usaha yang masih menjual produk tanpa izin edar dan tidak tmemenuhi ketentuan tersebut.
“Untuk beberapa kosmetik yang masuk dari Tiongkok kurang lebih memang ada sekitar 60 sampai 70 persen, untuk menekan produk itu beredar dan tahun ini kami telah memberlakukan aturan border bagi produk impor kosmetik,” ujar Kepala Balai POM di Batam, Musthofa Anwari, Jumat (5/1).
Musthofa menyebut kolaborasi dengan lintas sektoral baik itu Bea Cukai dan Kepolisian. Hasilnya di tahun lalu berhasil menyita ratusan bahkan ribuan produk yang tidak memiliki izin edar.
“Dan kasusnya sudah naik ke pro justitia semoga cepat selesai,” jelasnya
Untuk pencegahan di tahun ini maka pengawasan dan penelusuran secara online maupun offline di sarana dan pra sarana dengan berkoorodinasi dengan instansi terkait dilakukan tidak hanya pada produk pangan obat dan kosmetik.
“Memang Batam berada di daerah perbatasan dan pintu masuk jalur internasional,” jelasnya.
Imbauan kepada pelaku usaha importir produk kosmetik melewati prosedur Surat Keterangan Impor (SKI) dan harus dilengkapi dan dipenuhi regulasi tersebut.
Apabila masyarakat menemukan produk yang dicurigai tidak memiliki izin edar bisa langsung menghubungi BPOM Batam di unit layanan pengaduan konsumen.
“Kami akan lakukan verifikasi dan menindak lanjuti pengecekkan di lapangan ,” tutupnya. (*)
Reporter: Azis
