Jumat, 8 November 2024

Polda Kepri Siapkan 6 Ribu Personel Amankan Pemilu 2024

Berita Terkait

spot_img
Kapolda Kepri, Irjen Pol Yan Fitri Halimansyah saat menerima Ketua Bawaslu Kepri, Zulhadril di Mapolda Kepri, JUmat (12/1).

batampos – Wakapolda Kepri, Brigjen Pol Asep Syafrudin menyampaikan tingkat kerawanan Kepri pada Pemilu 2024 tidak masuk dalam kategori rawan, apalagi sangat rawan.

“Kepri masuk kedalam kategori kurang rawan, indikasinya ialah tidak terlalu timbul persoalan yang diantisipasi secara khusus,” ujarnya, Jumat (12/1).

Asep menyebut meski begitu, tidak membuat Polri dan TNI berpangku tangan. Secara umum telah menyiapkan dengan operasi Mantab Brata 2024.

“Operasi ini melaksanakan kegiatan pengamanan terhadap semua tahapan pemilu. Di sini kami dari awal terlibat aktif komunikasi dengan KPU dan Bawaslu Kepri,” ujarnya.

Adapun pengamanan meliputi masyarakat, logistik pemilu, dari setiap kegiatan yang berkaitan dengan pemilu selalu disiapkan pengamanan.

“Jumlah personel kami yang terlibat ada 6 ribu personel di tahap awal sudah sepertiga dilibatkan pengamanan semua kegiatan, dan di tahap inti saat proses pemilihan itu dua pertiga akan diturunkan,” terangnya

Asep menyebut, karena tidak ada istilah TPS yang tidak rawan, maka seutuhnya personel diturunkan untuk pengamanan pada setiap TPS.

“Tentunya kami bersama TNI dan Bawaslu Kepri aktif dalam kegiatan tersebut,” jelasnya.

Polda Kepri mengupayakan edukasi kepada masyarakat dengan mengarahkan kepada Bhabinkamtibmas.

“Mereka membantu mensosialisasikan, saya selalu aktif mengawasi agar pesan pemilu damai bisa tersampaikan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Kepri, Zulhadril, menyebut wilayah Kepri tergolong soft walau terdapat pelanggaran karena Bawaslu memiliki tiga tahapan yakni pencegahan, pengawasan, dan penindakan.

“Karena susuan instruksi selalu mengedepankan pencegahan. Jadi justru ini yang kami coba terapkan kepada peserta pemilu,” ujarnya.

Bawaslu juga bekerja sama dengan Kominfo, dan dari monitoring di media sosial sudah minim temuan hoax. (*)

 

Reporter: Azis Maulana

spot_img

Update