batampos – Pemerintah Kota Batam telah memberlakukan tarif parkir baru dari Rp 1.000 jadi Rp 2.000 untuk sepeda motor dan dari Rp 2.000 jadi Rp 4.000 untuk kendaraan roda empat. Kenaikan tarif ini sudah diberlakukan di lapangan sejak, Senin (15/1), termasuk di lokasi pasar kaget di wilayah Batuaji dan Sagulung.
Kenaikan tarif parkir ini dimaklumi masyarakat, namun besar harapan agar disertai dengan pengawasan yang ketat di lapangan. Bagaimanapun sistem penarikan parkir yang terjadi selama ini amburadul di lapangan terutama parkir pinggir jalan.
Petugas parkir umumnya tidak melengkapi diri dengan identitas atau rompi sebagai petugas parkir. Bahkan yang lebih parah lagi jukir ini tidak memiliki karcis parkir.
Di sejumlah titik parkir pinggir jalan di Batuaji dan Sagulung banyak ditemukan. Lokasi pasar kaget adalah titik terbanyak sebab di sana banyak pasar kaget.
Baca Juga:Â Hari Pertama Penerapan Tarif Parkir Baru, Banyak Warga Batam Belum Tahu
Petugas parkir di pasar kaget sudah menaikan tarif parkir namun tidak disertai kelengkapan sebagai jukir dan karcis. Hari pertama pemberlakuan kenaikan parkir kemarin cukup mengecewakan sebab harapan untuk menertibkan jukir yang bandel belum juga terpenuhi.
“Banyak alasan kenapa jukir tak berseragam dan karcis ditentang masyarakat. Satu masalah uang parkir yang ditarik dari masyarakat tidak jelas kemana karena jukir tidak ada karcis dan seragam dari Dishub,” kata Yunita, warga Batuaji.
“Kedua perilaku mereka banyak yang tidak sopan. Kadang maksa pakai kekerasan dan kata kasar. Ini harus ditertibkan biar nyaman masyarakat. Tak masalah naik asalkan nyaman buat kami masyarakat. Kendaraan yang parkir pun aman,” ujarnya lagi.
Baca Juga: 8.243 Orang Ditolak Berangkat dari Batam ke Luar Negeri, Ini Penyebabnya
Andiika, warga lainnya menghargapkan ada penertiban juru parkir. Sebab mereka tidak memberikan karcis parkir kepada pemilik kendaraan. Apalagi juru parkir tidak hanya di area pasar dan bisnis, bahkan hingga ke area pemukiman.
“Kenapa masyarakat minta ini ditertibkan demi pemasukan anggaran daerah juga. Ramai loh jukir di Batuaji dan Sagulung. Jukir bahkan menjamur hingga ke pemukiman. Tempat ATM bahkan dijaga sampai tengah malam. Ini harus jelas kemana uang itu pergi. Kalau tak ada karcis gimana Dishub tahu berapa yang dipungut dari masyarakat perharinya. Ini tolong ditertibkan dulu biar teratur dan nyaman bagi masyarakat,” harap Andika. (*)
Reporter: Eusebius Sara