batampos – Hingga saat ini Kota Batam masih menjadi magnet bagi para Pencari Kerja (Pencaker). Hal itu dapat dilihat dari permohonan pembuatan kartu pencaker atau AK-1 di Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam di Sekupang, Rabu (24/1).
Sebagaimana diketahui, bagi pencaker yang ber-KTP Batam mengurus kartu kuning di Kantor kecamatan sesuai domisili tempat tinggal. Sedangkan bagi mereka yang memiliki KTP luar Batam maka pengurusan kartu kuningnya di kantor Disnaker Batam.
Di awal tahun 2024, pengurusan kartu kuning di Disnaker Batam terbilang masih stabil dan belum ada peningkatan yang signifikan. Hal ini juga dibuktikan dari data Disnaker Batam yang menyebutkan di sepanjang Januari 2024 ini baru ada 118 pencaker yang melakukan permohonan kartu kuning AK -1.
“Ya, data ini sampai 17 Januari ya. Khusus untuk pencaker ber KTP luar Batam, ” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Rudi Sakyakirti, Rabu (24/1).
Baca Juga:Â Ribuan Pencaker Ikuti Tes Tertulis Pelatihan Kerja Disnaker Batam, Pengumuman 30 Januari
Disebutnya, pengurusan kartu kuning di kantornya didominasi mereka lulusan SMA atau SMK sederajat. Lalu ada juga lulusan sarjana (S1) dan beberapa pencaker lainnya lulusan SMP.
“Paling banyak itu lulusan SMA dan sarjana, ” tambahnya.
Disebutkan Rudi, secara umum, tak ada perbedaan pengurusan kartu kuning di Disnaker Batam dengan mengurus di kantor kecamatan. Bedanya bagi yang KTP luar Batam wajib melampirkan surat keterangan domisili RT dan RW. Sementara pencaker KTP Batam tidak memerlukan surat domisili tersebut.
Untuk syarat lainnya sama yakni KTP, Ijazah terakhir, pas foto 3×4 dua lembar dan mendaftar di akun siapkerja.kemnaker.go.id. “Bagi yang belum mendaftar di akun siapkerja.kemnaker.go.id ini nanti petugas dari Disnaker akan membantu untuk mendaftarkan, ” tambah Kadisnaker Batam.
Rudi menambahkan,seperti tahun-tahun lalu jumlah pencaker yang akan mengurus kartu pencari kerja atau AK-1 di Kota Batam sedikit mengalami peningkatan pada awal-awal tahun. Hal ini disebabkan adanya kelulusan sekolah sehingga banyak pencaker luar daerah datang ke Batam untuk mencari kerja.
Wulan, salah seorang pencaker saat ditemui di Disnaker mengaku baru sepekan di Batam. Ia mencoba peruntukannya di Batam karena banyak teman sseangkatanny sudah bekerja.
“Mana tau disini langsung bisa dapat kerja, ” ujarnya.
Menurutnya, pengurusan kartu kuning dikantor Disnaker tidak berlangsung lama, hanya hitungan menit kartu kuning selesai dibuat. “Ngurusnya enggak lama, tadi dipanggil, terus kasih syaratnya dan langsung selesai, ” tambah wanita 18 tahun itu.
Masih banyaknya pencaker di Batam tentu saja berbanding lurus dengan tingginya angka pengangguran. Bahkan bila melihat jumlah peserta pelatihan yang dibuka Disnaker Batam beberapa waktu lalu mencapai ribuan orang, tentu semakin menegaskan jika angka pengangguran tersebut masih tinggi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Batam di Agustus 2023 sebesar 8,14 persen. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 1,42 persen jika dibandingkan dengan Agustus 2022.
Kepala BPS Kota Batam Agus Kadaryanto mengatakan, TPT merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tenaga kerja yang tak terserap pasar kerja. TPT dihitung berdasarkan banyaknya penduduk pengangguran terhadap angkatan kerja.
Baca Juga:Â 52 Ribu Orang Berstatus Pengangguran di Batam
“TPT Kota Batam periode Agustus 2023 sebesar 8,14 persen. Angka ini dapat diartikan setiap 10.000 orang angkatan kerja, terdapat sekitar 814 orang penganggur, ” ujarnya.
Agus menambahkan pada Agustus 2023, jumlah penduduk usia kerja Kota Batam sebanyak 921.425 orang. Penduduk usia kerja merupakan semua orang yang berumur 15 tahun ke atas. Sebagian besar penduduk usia kerja ini merupakan angkatan kerja yaitu sebanyak 641.605 orang atau 69,63 persen. Sedangkan 279.820 orang bukan termasuk angkatan kerja.
Komposisi angkatan kerja Agustus 2023 terdiri dari 589.402 orang yang bekerja dan 52.203 orang yang menanggur.
“Ya penduduk usia kerja itu terdiri dari Angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Untuk Angkatan kerja Batam sebanyak 641.605 orang terdiri dari 589.402 orang bekerja dan 52.203 tidak bekerja atau mengganggur,” ungkap Agus.
Pada Agustus 2023, sebagian besar penduduk bekerja di Kota Batam berstatus sebagai buruh/karyawan/pegawai sebanyak 66,80 persen. Lalu dilanjutkan dengan penduduk bekerja yang berstatus berusaha sendiri sebesar 17,94 persen, dan yang paling sedikit berstatus pekerja bebas sebanyak 0,73 persen. (*)
Reporter : Rengga Yuliandra