Sabtu, 23 November 2024

Banjir Terjadi Akibat Curah Hujan Tinggi dan Pasang Air Laut

Berita Terkait

spot_img
Banjir menggenangi salah satu komplek perumahan di Batuaji, Rabu (24/1). F.Dalil Harahap

batampos – Hujan deras yang melanda Kota Batam pada Rabu (24/1) malam, mengakibatkan banjir di sejumlah lokasi. Banjir menyebabkan sejumlah rumah di pemukiman padat penduduk terendam air.

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) DBMSDA Kota Batam Wan Taufik menyebutkan banjir yang terjadi di sejumlah pemukiman penduduk ini dikarenakan hujan deras yang dibarengi pasang air laut yang cukup tinggi.


“Ya, hujan dengan intensitas tinggi ditambah air laut pasang sehingga menyebabkan saluran primer di wilayah Batuaji dan Sekupang penuh serta tidak bisa membuang air secara cepat,” ujarnya, Kamis (25/1).

Wan menambahkan, saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk mengatasi banjir di daerah tersebut. “Penyebab banjir saat ini sudah kita koordinasikan dengan BWS, karena saluran yang banjir itu merupakan drainase primer yang dibangun oleh BWS,” tambahnya.

Baca Juga: Banjir Rendam Batuaji dan Sekitarnya, Satu Keluarga Hampir Hanyut

Selain normalisasi saluran primer, pihaknya juga akan melakukan normalisasi di drainase sekunder sebagai langkah mengatasi banjir ini. Selain itu alat berat juga akan disiapkan di beberapa titik lokasi rawan bbanji.

“Drainase primer ini kita koordinasikan dengan BWS, nanti menggunakan alat dari mereka juga. Saat ini tim lagi turun ke lapangan semua, melakukan survey dan pendataan,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang SDA DBMSDA Batam WAN Taufik menyebutkan, berdasarkan data dan peninjauan di lapangan ada 21 titik banjir di Kota Batam. Bila dibanding dengan 2022 lalu, titik banjir ini berkurang signifikan. Dimana berdasarkan data DBMSDA ada 48 titik banjir, secara bertahap berkurang 21 titik banjir dengan adanya program peningkatan drainase.

“Sudah ada program peningkatan drainase dan itu berhasil mengurangi titik banjir tersebut,” ujarnya.

Adapun 21 titik banjir saat ini adalah, Simpang Kepri Mall-Dutamas-Legenda Bali-Legenda Malaka, Simpang Helm -Kawasan Tunas, Jalan depan kantor PDIP–kawasan Samsat, Jalan Depan Villa Panbill, Jalan Trans Barelang (Depan Perumahan Cipta Asri), Jalan Depan SP Plaza, Jalan Depan Villa Muka Kuning, Kawasan Kantor BPJN (Mangsang), dan Kawasan Bengkong Indah/Bengkong Swadebi, Bengkong.

Baca Juga: Pendaftaran IMEI Ponsel Gratis, BC Batam: Kalau Dipungut Biaya, Laporkan

Lalu Rosedale–Citra Indah, Kawasan Marina City Sekupang, Perumahan Green Nongsa City, Kawasan Sei Tering, Kawasan SMPN 28, Kawasan Industri Volex, Kawasan Greenland, Puri Sasmaya Nongsa, Tiban Center, Pondok Pelangi Tiban dan terakhir Jalan R Suprapto depan perumahan Pemda Batuaji.

Wan menyebutkan, berdasarkan fakta dilapangan ada beberapa penyebab banjir diantaranya, perubahan tata guna lahan dari awalnya daerah resapan air jadi daerah terbangun termasuk juga aktivitas cut and fill. Selain itu ada juga karena kurangnya kesadaran masyarakat dengan membuang sampah, membangun di atas drainase dan menutup drainase.

“Ada juga karena pengaruh pasang surut, adanya jaringan utilitas yang berada di drainase seperti pipa ATB, PLN dan PGN, curah hujan tinggi,” terangnya

Banjir di Batam lanjutnya, juga disebabkan oleh sinkronisasi pemanfaatan lahan dengan sistem drainase atau lahan sudah dialokasikan kepada pengembang, space saluran tidak ada serta kapasitas saluran yang sudah tidak mampu menampung debit air. (*)

 

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Baca Juga

Update