batampos – Dua warga Batam meninggal dunia akibat terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) awal tahun ini. Angka ini terbilang cukup tinggi bila dibandingkan dengan data disepanjang tahun 2023 lalu. Dimana tercatat ada 3 orang warga Batam yang meninggal dunia akibat penyakit DBD ini.
Kepala Dinkes Kota Batam Didi Kusmarjadi mengatakan hingga 25 Januari 2024 ini sudah ada 21 kasus DBD di Batam. Dimana dua orang meninggal akibat DBD. “Ya, ini kasus yang tercatat masuk ke kami di awal tahun ini, ” ujar Didi, Jumat (26/1).
Adapun kedua pasien yang meninggal tersebut adalah TJ, 59, warga Sungai Lekop. Pasien meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Graha Hermin pada 9 Januari 2024 kemarin. Selanjutnya DP, 25, warga Baloi Permai Baloi, meninggal di RS Camata Sahidya pada 24 Januari lalu. “Untuk itu kami terus menghimbau warga agar waspada dan tidak boleh menganggap enteng DBD ini,” tegas Didi.
Kata Didi, tingginya curah hujan ikut memengaruhi faktor meningkatnya kasus DBD. Hujan berpotensi menimbulkan genangan yang menjadi area perkembangbiakan nyamuk termasuk nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit DBD.
“Kasus DBD seringkali muncul di musim pancaroba, khususnya bulan Januari seperti sekarang ini. Tingginya curah hujan mempengaruhi peningkatan kasus DBD. Genangan air timbul setelah hujan berpotensi jadi sarang nyamuk berkembangbiak,” ujarnya.
Guna mencegah kasus demam berdarah, Didi mengimbau warga Batam untuk waspada dengan terus melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Dengan menguras dan menyikat dinding tempat penampungan air, menutup rapat-rapat tempat penampungan air, mengubur kembali barang bekas yang dapat menampung air hujan serta plus cara lain dengan memantau wadah air yang dapat menjadi tempat perkembanganbiakan nyamuk aedes aegypty.
“Kita juga minta masyarakat mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam mengimplementasikan gerakan satu rumah satu jumantik untuk memantau dan memastikan tidak ada jentik nyamuk di lingkungannya masing-masing. Jika sudah terkena gejala DBD ini segera pergi ke puskesmas atau rumah sakit agar mendapatkan pertolongan pertama,” ungkapnya. (*)
Reporter : Rengga Yuliandra