batampos – Aktifitas kendaraan proyek, truk pengangkut material tanah kembali dikeluhkan masyarakat dan pengguna jalan di Batuaji dan Sagulung. Keluhan ini sangat beralasan sebab, selain mengganggu kenyamanan pengendara karena kebut-kebutan, kendaraan proyek ini juga memperburuk kondisi kerusakan jalan di Batuaji dan Sagulung hingga jalan Trans Barelang.
Tumpahan material tanah dari bak muatan truk juga mengotori bahu jalan. Jalan jadi licin dan berlumpur jika hujan. Saat panas jalanan jadi berdebu dan mengganggu jarak pandang pengendara.
Ramli, warga Perumahan Putera Jaya Tanjunguncang menuturkan, kondisi jalan yang kurang bersahabat itu sudah berlangsung lama. Warga sudah komplain namun tanggapan pihak proyek hanya sebatas menyirami jalan agar tidak berdebu.
“Siraman itu buat jalan jadi becek. Harusnya mereka bersihkan bukannya siram seperti ini. Boleh kerja asalkan tanggungjawab dengan lingkungan. Jangan seperti ini. Yang untung perusahaan, kami warga yang kena dampaknya,” kata Ramli.
Akibat jalan berlumpur itu, pengguna jalan jadi tak nyaman. Banyak pengendara roda dua yang jatuh karena jalan yang licin itu. “Sudah banyak yang jatuh. Tadi pagi bapak-bapak bonceng anaknya. Hilang kendali karena lumpur persis di tikungan,” kata Ramli.
Pantauan Batam Pos di lapangan, aktifitas kendaraan proyek ini memang pas di sepanjang jalan Brigjen Katamso, R Suprapto hingga jalan Trans Barelang. Truk pengangkut material tanah ada yang dari arah Tanjunguncang dan ada juga dari jalan Trans Barelang.
Material tanah ini untuk penimbunan lahan proyek property yang sedang marak di Sagulung ataupun Batuaji. Kendaraan proyek ini menggunakan akses jalan besar sehingga mengganggu kenyamanannya pengendara serta memperburuk kondisi jalan yang rusak.
Titik jalan rusak depan kawasan SP Plaza misalkan, kini sudah dalam kondisi rusak parah. Pecahan aspal pada jalur jalan dari Mukakuning ke Batuaji semakin melebar. Lokasi jalan lain yang masih utuh juga mulai retak dan berpeluang pecah dan berlubang nantinya. (*)
Reporter : Eusebius Sara