batampos – Pengisian kekurangan ribuan lembar surat suara karena rusak hasil sortir lipat di KPU Batam dijadwalkan tiba di Batam, Selasa (6/2) malam. Kedatangan surat suara itu melengkapi seluruh logistik untuk Pemilu 2024 di Kota Batam. “Ya, malam sekitar pukul 22.00 WIB dijdwalkan tiba di Batuampar, ” ujar Ketua KPU Batam, Mawardi, Selasa (6/2).
Menurutnya, setiba di pelabuhan, ribuan lembar surat ini selanjutnya dibawa ke Gudang KPU Batam di Sekupang untuk dilakukan sortir dan proses pelipatan surat suara. KPU Batam lanjutnya, hanya membutuhkan waktu satu hari untuk menyortir dan melipat kembali pengganti surat suara yang rusak ini.
“Ini yang kita kejar, sehingganya pada 7 Februari sudah mulai dimasukkan ke kotak suara dan sekaligus kita distribusikan ke TPS-TPS yang ada di Kota Batam,” ucap Mawardi.
Baca Juga:Â KPU Targetkan Distribusi Logistik Pemilu ke Hinterland 2 Hari
Disebutnya, proses pendistribusian logistik ke masing-masing kelurahan akan dikoordinir oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Selain itu di dalam proses pendistribusian logistik Pemilu 2024 nantinya akan menggunakan Sistem Informasi Logistik (Silog). Hal ini bertujuan agar memastikan keamanan pendistribusian logistik Pemilu. Silog sendiri berfungsi untuk melacak pergerakan dari setiap logistik KPU yang disalurkan.
“Modelnya seperti proses pengiriman barang lewat ekspedisi, yang kita bisa lihat dimana posisi logistik. Sehingganya akan lebih mudah terpantau,” tuturnya.
Selain itu pada setiap kotak suara akan ditempelkan barcode. Fungsinya sama, yakni memudahkan KPU dalam mengetahui posisi logistik tersebut sehingga akan memudahkan terpantau. “KPU Batam berkoordinasi dengan pihak TNI dan Polri dalam mengawal proses pendistribusian logistik Pemilu,” tambahnya.
Disinggung pemusnahan surat suara rusak, Mawardi mengaku akan dilakukan pada H-1 atau satu hari sebelum pemungutan suara Pemilu 2024. Sebelumnya, Mawardi mengaku selama proses pelipatan surat suara ditemukan 1.119 surat suara rusak. “Kita musnahkan H-1 sebelum pencoblosan,” kata Mawardi.
Ia menyebutkan, kerusakan yang terjadi hampir di semua jenis surat suara, baik surat suara DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi Kepri, DPRD Kota Batam, DPD dan surat suara calon presiden dan calon wakil presiden. Rinciannya, 425 surat suara calon DPR RI. Lalu, 45 surat suara DPD RI, 267 surat suara DPR RI, 267 surat suara DPRD provinsi, 198 surat suara DPRD Batam serta 64 surat suara calon presiden dan wakil presiden rusak. “Totalnya 1.119 surat suara, ” sebut Mawardi.
Ditambahnya ada delapan kategori surat suara rusak ini. Diantaranya, hasil cetak warna surat suara tidak jelas, tidak terbaca, dan terdapat banyak noda. Selain itu surat suara kusut atau mengkerut dan sobek, warna penanda surat suara tidak sesuai dengan jenis Pemilu. Nama dan logo partai politik tidak lengkap dan/atau tidak jelas dan logo KPU tidak jelas.
Terdapat lubang pada kolom nomor urut atau kolom foto atau kolom nama pasangan calon sehingga menimbulkan kesan surat suara sudah dicoblos. Foto calon atau pasangan calon buram berbayang. Warna lambang partai tidak sesuai dengan Keputusan KPU mengenai standar dan spesifikasi teknis nama, nomor urut, dan tanda gambar parpol peserta pemilu.
“Untuk di Batam yang paling banyak kita temukan itu surat suara sobek dan mengerucut. Ada juga yang terdapat banyak noda di kertas surat suara, ” sambung Mawardi. (*)
Reporter : Rengga Yuliandra