batampos – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kepulauan Riau Indrawan Susilo Prabowoadi angkat bicara terkait video berdurasi 44 detik yang beredar di media sosial terkait Ketua KPU Kota Batam, Mawardi mengamuk kepada petugas sekretariat di gudang logistik KPU Batam, Kamis (8/2).
Indrawan mengatakan kejadian ini merupakan dinamika internal lantaran pekerjaan yang menumpuk dan mendesak. Ia juga menyebutkan, tidak ada masalah serius dalam kejadian itu, melainkan dinamika yang biasa terjadi di lingkungan kerja.
“Pertama terkait CCTV yang keluar kami minta maaf karena sudah membuat kehebohan di masyarakat. Tak ada persoalan serius antara KPU dan sekretariat, kami tetap solid dan ini dibuktikan dengan distribusi logistik pemilu yang tetap sesuai jadwal yang telah ditentukan, ” ujar Indrawan, Jumat (9/2).
Baca Juga:Â KPU Batam Mulai Distribusikan Logistik Pemilu ke Pulau Terluar
Menurutnya, kejadian ini lebih pada persoalan pekerjaan dan semuanya punya semangat yang sama bahwa Pemilu 2024 di Batam berjalan dengan baik dan sukses. ” Tindakan yang tergambar dalam video CCTV itu merupakan spontanitas saja, dikarenakan kelelahan dan beban kerja. Apalagi sejak awal Januari ini kami bekerja hampir 18 jam sehari. Dan untuk kejadian ini, kedua pihak saling meminta maaf dan menyadari kesalahannya, ” ucap Indrawan.
Kendati begitu, pihaknya menjadikan kejadian tersebut sebagai pelajaran berharga untuk seluruh jajaran KPU. Hal ini mengingat semua masalah harus diselesaikan di internal.
“Disinilah pentingnya kita lakukan klarifikasi. Diharapkan ini menjadi pelajaran kami semua sehingga ke depan tak terulang lagi. Intinya kami KPU tetap solid, ” pungkasnya.
Sebelumnya tersebar sebuah video pendek yang memperlihatkan seorang laki-laki yang diduga Ketua KPU Kota Batam Mawardi menendang meja dan memarahi petugas di gudang logistik KPU setempat. Dalam video berdurasi 45 detik itu, memperlihatkan pria yang mengenakan rompi berwarna hitam mendatangi ruangan di gudang logistik KPU Batam.
Ketua KPU Batam itu kemudian menendang meja yang ada di depannya, serta membalikkan meja lain yang berada di sebelahnya. Selain itu, dia juga mendekati dan menunjuk-nunjuk pekerja yang tengah mengepak surat suara, sebelum berlalu pergi meninggalkan ruangan tersebut.
Kejadian tersebut terjadi pada saat proses pengepakan atau pengemasan logistik pemilu sebelum didistribusikan ke setiap kecamatan. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra