batampos – Banjir rob merendam empat perumahan warga di wilayah Tanjunguncang, Batuaji, sejak akhir pekan kemarin. Banjir dengan ketinggian bervariasi antara mata kaki hingga lutut tersebut, terjadi antara pukul 09.00-14.00 WIB.
Adapun, empat perumahan itu adalah Perumahan Sumberindo, Marina Garden, Central Park dan Bagaman.
Air masuk ke dalam rumah warga setinggi lutut orang dewasa. Banjir rob ini makin parah akibat banyak bangunan liar di tepi drainase yang menyumbat aliran air hujan, sehingga genangan air makin tinggi.
Ketua RW 23, Mulyono, menga-takan, air sudah masuk ke rumah warga sejak beberapa hari terakhir. Untuk mengantisipasinya, ia menyarankan supaya ada normalisasi drainase induk dari perumahan di sekitar kawasan ini.
”Apalagi drainase induk makin dangkal. Maunya pihak pemerintah bantu melakukan normalisasi,” katanya.
Baca Juga: Kapolres Janji Tindak Perjudian, di Pasar Angkasa Judi Sie Jie Direkap di Kios-kios
Sementara warga yang terdampak banjir rob, Woyi, berharap agar banjir ini segera surut.
”Banjir rob ini membuat waswas masyarakat, karena takut anak-anak tenggelam,” ujarnya.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim memperingatkan banjir rob bakal menerjang wilayah pesisir Kepulauan Riau (Kepri). Hal ini disampaikan Forecaster BMKG, Rizky, bahwa ada fenomena fase bulan baru yang bersamaan dengan jarak terdekat bulan ke bumi.
“Peristiwa itu terjadi sejak 10-13 Februari 2024 yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum. Di wilayah Kepri yang harus diwaspadai di Dabo Singkep, Karimun, Tanjungpinang, Bintan,” ujarnya, Senin (12/2).
Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia, di antaranya pesisir Sumatra Utara.
“Potensi banjir pesisir (rob) ini berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah,” jelasnya.
Dari monitor secara umum, banjir rob berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di permukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.
Baca Juga: DPRD Batam Desak Dishub Evaluasi Tarif Parkir
“Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut,” ujarnya.
Sementara itu, di wilayah Kota Batam akan berpeluang terjadinya hujan selama tiga hari ke depan.
“Diprediksi 3 hari ke depan masih ada peluang hujan ri-ngan hingga lebat disertai petir dan angin kencang,” ujarnya.
Sementara untuk gelombang di wilayah perairan Batam masih dalam kategori rendah yak-ni 0,5-1,25 meter.
“Gelombang laut masih tergolong rendah tetapi transportasi laut harus tetap waspada jika terjadi perubahan cuaca, bisa berkoordinasi dengan BMKG dan instansi terkait,” tutupnya. (*)
Reporter : Dalil Harahap / Azis Maulana