batampos – Animo atau keinginan masyarakat Indonesia untuk menjalankan ibadah umrah begitu tinggi. Tak terkecuali di Kota Batam. Kementrian Agama (Kemenag) Kota Batam mencatat sebanyak 5. 698 jemaah umrah asal Batam berangkat ke tanah Suci, Makkah di sepanjang tahun 2023 kemarin.
“Animo masyarakat Batam begitu tinggi. Hal ini juga tak lepas dari masa tunggu haji yang cukup lama, sehingga banyak dari masyarakat yang memilih umrah, ” ujar Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Kota Batam Syahbudi, Senin (19/2).
Menurutnya, sejak pandemi beberapa waktu lalu, jumlah jemaah umrah di Batam meningkat cukup signifikan. Hal ini juga membuat Kemenag Kota Batam berupaya memperkuat pengawasan di lapangan. Khususnya dalam memastikan travel yang dipilih jemaah benar-benar memiliki izin dari Kemenag.
“Hampir setiap kali pemberangkatan itu kita data. Kita pastikan keberangkatannya. Termasuk juga pada saat kepulangan, kita tanya apakah ada masalah dan kendala selama ibadah umrah, dan alhamdulillahnya sampai saat ini tak ada pula jemaah yang menyampaikan keluhan-keluhan tersebut, ” ucap Syahbudi.
Penegakan hukum yang tegas dan tak pandang bulu itu penting dilakukan. Khususnya terhadap pihak-pihak yang menjalankan usaha penyelenggaraan umrah dan haji khusus yang tidak berizin. Terlebih lagi saat masih ada ditemui pihak-pihak yang dengan begitu mudah melakukan kegiatan umrah tanpa mengindahkan aturan yang telah ditetapkan.
“Kami terus sampaikan ke jemaah kalau ada layanan kurang bagus langsung infokan ke Kemenag. Karena bagaimana pun pembimbingan dan pengawasan baik saat pemberangkatan jemaah menjadi tugas dan tanggung jawab kami, ” tegasnya.
Saat ini kata Syahbudi, di Batam ada 47 travel umroh yang berizin dan memiliki kantor cabang di Batam serta tujuh travel umrah yang berkantor pusat di Batam. Bagi jemaah yang ingin berangkat umrah penting rasanya untuk memastikan travel yang mereka gunakan sudah memiliki izin dari Kemenag.
Untuk memastikan ini calon jemaah Umrah bisa mendownload aplikasi haji pintar dan umrah cerdas di PlayStore. Selanjutnya masukan nama travel yang akan dipilih. Setelah itu akan muncul telah berizin atau tidak. Jika semisal tidak ada muncul berarti belum berizin.
“Untuk data umrah ini kita rekap per 3 bulan sekali, nanti di tahun 2024 baru kita diketahui di akhir bulan Maret,” tutupnya. (*)
Reporter : Rengga Yuliandra