batampos – Gerakan Pangan Murah Tingkat Kota Batam yang digelar di Lapangan Bola Legenda Malaka, Jumat (1/3) membuat warga kecewa. Pasalnya, harga komoditas yang dijual tak jauh dibanding harga di pasaran atau di swalayan.
Ana misalnya, salah satu warga yang mengeluhkan harga komoditas seperti telur yang justru lebih mahal dibanding harga swalayan. Saat itu, harga telur per papan dijual Rp 54 ribu.
Sedangkan di swalayan atau pasar masih ada harga telur perpapan Rp 53 ribu. Begitu juga dengan cabai yang menyentuh harga Rp 110 ribu per kg
“Saya pikir harga telur di sini lebih murah, ternyata lebih mahal,” sebut Ana.
Karena itu, Ana yang awalnya berniat berbelanja mengurungkan niatnya. Apalagi harus berpanas-panasan membeli keputusan yang tak jauh beda dengan pasar.
Baca Juga: Muhammad Rudi: Saya Ingin Ekonomi Batam Semakin Meningkat
“Ya mending belanja di swalayan atau pasar, harganya hampir sama juga,” imbuhnya.
Sementara, Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin mengatakan kegiatan tersebut adalah sinergi antara pemerintah dengan asosiasi distributor, dalam rangka stabilisasi Pasokan dan harga pangan di bawah harga pasar.
“Atas nama Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Dinas Ketahanan Pangan Kota Batam dan Asosiasi Distributor karena kegitan ini merupakan bentuk kolaborasi dengan pengusaha dalam rangka menstabilkan harga,” kata Jefridin.
Gerakan Pangan Murah sendiri merupakan salah satu program Badan Pangan Nasional (BAPANAS), dimana dilatarbelakangi karena gejala pangan di Indonesia yang kini menunjukkan inflasi.
“Selain stabilisasi pasokan pangan murah, diharapkan juga melalui kegiatan dapat mengendalikan inflasi di tengah dinamika harga pangan yang memberikan kontribusi signifikan inflasi,” sebutnya.
Baca Juga: Jalanan Lebar Bukan Alasan Melanggar. Polda Kepri Ingatkan Pengendara Tertib Berlalu Lintas
Sejumlah kebutuhan pokok dijual dengan harga mulai dari Cabai Merah dari harga Rp 110 ribu perkilogram di pasaran, di Gerakan Pangan Murah ini dijual seharga Rp 80 ribu perkilogramnya. Juga untuk harga telur ayam dari semula Rp 56 ribu menjadi Rp 54 ribu, dan Ikan Tongkol seharga Rp 35 ribu perkilogram.
“Disampaikan Pak Kadis Ketahanan Pangan, Mardanis bahwa dalam Kegiatan Pangan Murah ini dijual beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) paling murah dengan harga Rp 10.600 perkilogramnya,” katanya.
Gerakan Pangan Murah selanjutnya direncanakan akan digelar sebanyak empat kali dalam setahun, di lokasi yang berbeda .
“Setelah ini akan dilanjutkan dengan program serupa dari Pemko Batam berupa pasar murah, yang dibuat selama jelang puasa dalam waktu seminggu ini, bersama asosiasi distributor,” katanya.
Tambahnya, juga akan digelar pasar murah dari Pemko Batam di momen menyambut Lebaran pada Bulan April 2024 mendatang.
“Kami menghimbau masyarakat manfaatkan kesempatan ini tujuannya supaya harga bahan pokok stabil dan kebutuhan rumah tangga ibu-ibu sekalian terpenuhi,” tutupnya. (*)
Reporter: Yashinta