Selasa, 3 Desember 2024

Disdik Kepri Bentuk Tim Khusus Cegah Perundungan Pelajar

Berita Terkait

spot_img
ILUSTRASI. Siswa SMAN 1 Batam saat berada di teras sekolah, beberapa waktu lalu. Disdik Kepri akan membentuk tim pencegahan perundungan di sekolah. F. Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – Maraknya tindakan perundungan di lingkungan sekolah, menimbulkan kekhawatiran. Karena itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kepri membentuk tim pencegahan perundungan di sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kepri, Andi Agung, mengatakan, penanganan perundungan menjadi konsentrasi di dunia pendidikan. Menurutnya, dunia pendidikan harus bebas dari tindakan perundungan, maupun kekerasan pada siswa, baik itu dari guru, maupun sesama siswa di sekolah.


”Ini penting dan menjadi perhatian kami saat ini. Kami sudah menghubungi pihak sekolah dan meminta penjelasan terkait tindakan perundingan tersebut. Kami sangat menyayangkan, tapi juga harus segera mencari solusi agar hal ini tidak terulang lagi,” bebernya, Jumat (8/3).

Ia mengajak semua pihak di satuan pendidikan, serta orangtua untuk dapat bersama-sama mencegah tindakan perundungan.

Baca Juga: Jelang Ramadan, Harga Sejumlah Komoditas Bahan Pangan Terpantau Tinggi

Andi menjelaskan, setiap sekolah sudah membentuk satuan tugas pencegahan tindakan perundungan. Tim ini akan mengawasi, serta mencegah tindakan perundungan terjadi.

”Tujuan tim itu adalah mencegah dan mengedukasi siswa utamanya, dan seluruh elemen keseluruhan di sekolah untuk mencegah perundungan,” jelasnya.

Andi menambahkan, Disdik juga telah membuat Tim pencegahan perundungan, untuk Peraturan Gubernur (Pergub)-nya, tinggal menunggu tanda tangan Gubernur Kepri untuk bisa segera dilaksanakan.

“Sekolah sudah kami imbau dan minta peningkatan pengawasan dalam mencegah terjadinya tindakan kekerasan di sekolah,” imbuhnya.

Tim pencegahan nanti bisa meminimalisir terjadinya tindakan perundungan. Pengawasan ini berharap bisa mencegah kejadian perundungan di sekolah, sehingga tidak terulang kembali hal seperti ini.

Menurutnya, tindakan perundungan ini bisa berdampak buruk pada psikologis anak tentunya. Untuk itu, penting sekali untuk mencegah hal itu terjadi.

Baca Juga: New Honda Stylo 160: Skutik Impian untuk Generasi Milenial dan Gen Z

”Sosialisasinya di satuan pendidikan, juga, guru-gurunya juga, semuanya harus berkomitmen lah,” tutupnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Perilaku perundaungan di kalangan remaja cukup marak akhir-akhir ini. Belum selesai dengan kasus perundungan yang diterima remaja perempuan yang dilakukan oleh lima rekan mereka di Lubukbaja, kasus serupa kembali mencuat di Sagulung.

Seorang siswa SMK Teladan di Sagulung, menjadi korban perundungan dari seorang siswa yang berasal dari sekolah lain. Perbuatan ini terjadi di ruangan kelas SMK Teladan dan terekam kamera CCTV sekolah pada Rabu (6/3) pagi. Siswa pelaku perundungan mendatangi sekolah korban dan melakukan aksi penganiayaan.

Berdasarkan rekaman CCTV sekolah, pelaku yang mengenakan seragam sekolah dan tas ransel, terlihat beberapa kali memukul, menendang dan menarik korban yang mengenakan jilbab. (*)

 

Reporter : Yulitavia

 

spot_img

Update