batampos – Rekapitulasi penghitungan perolehan suara tingkat Provinsi Kepri pada Pemilu 2024 telah rampung dilaksanakan, Jumat (8/3). Total 10 daerah pemilihan (dapil) telah siap diplenokan.
Ketua Komisioner KPU Provinsi Kepri, Indrawan Susilo Prabowoadi, menyampaikan, hingga Jumat (8/3) sore pihaknya telah menyelesaikan rekapitulasi 10 dapil. Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan dan penyerahan.
“Setelah ini kami berkewajiban menyampaikan hasil rekapitulasi tingkat provinsi di KPU RI untuk hasil suara presiden dan wakil, DPD dan DPR RI,” kata Indrawan, kemarin.
Kemudian, lanjut Indrawan, jika nantinya ada saksi yang tidak bersedia menandata-ngani hasil rekapitulasi tersebut tidak menjadi persoalan dan tetap harus dihormati. Semua saksi partai politik tetap menerima rekapan asli.
“Bahkan itu diatur, yang bersedia dan tidak bersedia tanda tangan ya silahkan,” ujarnya.
Berdasarkan hasil pleno KPU Kepri, sebanyak 45 calon legislatif (caleg) dari daerah pemilihan I-VII akan menjadi perwakilan rakyat di DPRD Kepri..
Baca Juga: Super Jet akan Layani Rute Batam-Balikpapan tanpa Transit
Selanjutnya, hasil pleno rekapitulasi KPU Kepri akan dibawa ke Jakarta untuk dilakukan pleno rekapitulasi tingkat nasional.
Berdasarkan hasil pleno, suara tertinggi diraih oleh caleg dari Partai Gerindra Dapil Kepri 5 (Belakangpadang, Sekupang, Batuaji, dan Sagulung) yaitu Iman Sutiawan, dengan perolehan suara 32.926 suara.
Peringkat kedua, diraih Dewi Kumalasari 18.547 suara caleg Golkar dari Dapil Kepri 2 (Kabupaten Bintan-Lingga).
Selanjutnya, M Syahid Ridho 14.997 suara caleg PKS dari Dapil Kep-ri 5 (Belakangpadang, Sekupang, Batuaji, dan Sagulung).
Baca Juga: Kakek 63 Tahun Cabuli Bayi Umur 3 Tahun
Sementara itu, KPU Kepri mencatat tingkat partisipasi pemilih di Kepri pada suara presiden di 2024 mengalami penurunan. Partisipasi Pilpres 2019 di Kepri yaitu 83 persen, tahun ini 78,07 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 1.171.833 pemilih. Kemudian, pemilih DPR RI 77,40 persen begitu juga dengan DPD juga 77,40 persen.
“Jadi sekitar 78 persen lah partisipasi di Kepri. Berada sedikit di atas target nasional yaitu 77 persen,” ungkapnya.
Indrawan mengatakan tidak mengetahui secara pasti penyebab turunnya tingkat partisipasi masyarakat Kepri tahun ini. Menurutnya, itu tergantung pada kesadaran masyarakat menggunakan hak pilihnya.
“Sosialisasi dari KPU juga sangat masif dilakukan, kemudian ada juga kampanye selama 75 hari,” ucap dia. (*)