batampos – Pasar Tradisional Tanjunguma selalu berhasil menarik minat masyarakat di bulan Ramadan untuk berkunjung. Padahal pasar tersebut berada di pesisir pantai Tanjunguma.
Namun jejeran penjual ikan bakar segar, serta pepes telur ikan bakar menjadi menu yang paling dicari. Begitu juga dengan jajanan tradisional lainnya yang banyak dicari masyarakat. Dan perjuangan untuk mendapatkan ini, harus berdesak-desakan.
Untuk bisa sampai ke sana, butuh perjuangan. Karena harus melewati kawasan padat perumahan dengan ruas jalan sempit. Bahkan kondisi jalan penuh dengan tanjakan dan turunan yang cukup curam.
Pada saat ngabuburit Ramadan jangan coba-coba membawa mobil ke kawasan pasar, kalau tak ingin terjebak macet panjang. Sebab kawasan pasar yang juga bersebelahan dengan pemukiman penduduk tidak menyediakan lahan parkir. Alhasil, kendaraan pengunjung parkir di jalan yang kecil itu.
Baca Juga:Â Kesal Kembali Diminta Berhubungan Sejenis, Alasan Petrus Bunuh Julven
Selama Ramadan, kawasan Tanjunguma selalu penuh sesak warga. Yang berkunjung kesana tak hanya warga sekitar, namun juga dari daerah Batuaji, Nongsa, Sekupang, bahkan wisatawan asing.
Seperti Melly, warga Batuaji yang memang sengaja ngabuburit ke Pasar Tanjunguma. Ia mencari ikan bakar segar yang memiliki banyak jenis.
“Hampir tiap Ramadan ke sini, cari ikan bakar di tempat langganan. Untuk harga lumayan murah dari tempat ikan bakar lain, tapi jenis ikannya banyak di sini,” ujar Melly.
Dikatakannya, untuk bisa mendapatkan ikan bakar di Tanjunguma, warga haruslah sudah sampai sekitar pukul 16.00 -17.00 WIB. Jika tidak, maka ikan bakar yang ada sudah habis dipesan.
“Sempat sampai jam 5 sore, ternyata harus antre lama. Jadi memang kalau mau bisa milih ikan dan cepat, jam 4 sudah ada di sini,” sebut Melly.
Baca Juga:Â Alami Kesulitan Layanan Publik di Batam, WNA Bisa Lapor ke Ombudsman Kepri
Berbeda dengan Rani, warga Batamcenter yang harus kecewa tidak mendapatkan pepes telur bakar seperti yang inginkan. Sebab menurutnya, selain ikan bakar, pepes telur ikan juga menarik.
“Cuma itu, selebihnya sama seperti pasar-pasar lainnya,” sebut Rani.
Menurut dia, harusnya di kawasan tersebut lebih banyak menjual makanan khas tradisional lainnya, sehingga bisa menjadi destinasi yang tak mengecewakan. Begitu juga dengan lahan parkir, yang seharusnya bisa diperhatikan pemerintah, karena sudah menjadi tujuan wisata kuliner pada saat Ramadan.
“Makanannya itu-itu saja sih..cuma yang bikin seru perjuangan ke sini, meski sampai di sini tidak membeli apa-apa karena yang dicari habis,” imbuhnya.
Untuk harga ikan bakar di sana bervariatif, mulai Rp 30 ribu hingga Rp 100 ribu. Tergantung jenis dan ukuran ikan yang akan di bakar. Untuk jenis ikan di pastikan segar, dengan olahan bumbu khas masyarakat Tanjunguma. Di lokasi pasar ada belasan pedagang yang menjajakan ikan bakar. (*)
Reporter: Yashinta