Selasa, 26 November 2024

Di Batam, Persaingan Kerja semakin Tinggi

Berita Terkait

spot_img
Pekerja pabrik saat pulang kerja di kawasan Batamindo, Mukakuning, Seibeduk, Kamis (11/1). F Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – Usai lebaran serbuan pencari kerja dari luar kota berpotensi meningkat. Pencaker ini sering memanfaatkan arus balik lebaran untuk mencari pekerjaan termasuk di Batam. Wali Kota Batam Muhammad Rudi menyampaikan setiap tahun Batam selalu menjadi destinasi bagi pencaker.

Imigrasi penduduk ini tidak terhindarkan. Pemerintah daerah tidak boleh melarang orang datang ke Batam. Sehingga momen arus balik ini banyak yang membawa sanak saudara untuk ke Batam.


“Tujuannya pasti mencari rejeki. Mencari pekerjaan yang layak. Apalagi upah di Batam ini cukup tinggi,” ujarnya.

Rudi menyampaikan peningkatan jumlah pencaker biasanya terjadi melalui lalu lintas di laut. Sementara untuk jalur udara laporan yang diterima normal.

“Nanti bisa dilihat di arus kedatangan di pelabuhan. Arus balik Pelni mungkin biss dipantau juga. Apakah ada peningkatan kedatangan atau tidak,” ungkapnya.

Baca Juga: Disnaker Kepri Buka Pelatihan Las 6G SMAW di LPK Geweld Industri Lytec

Serbuan pencari kerja ini juga mendorong persaingan kerja di Kota Batam. Untuk itu, ia berpesan kepada pencaker dari luar kota yang ingin merantau ke Batam, agar membekali diri dengan keahlian.

“Kalau tak ada skill ya siap-siap lah menghadapi persaingan kerja yang cukup ketat di Batam,” ungkapnya.

Untuk pencari kerja lokal, Rudi mengajak agar tidak kalah bersaing dengan pencari kerja dari luar kota. Kebutuhan tenaga kerja di Batam ini masih terbuka lebar.

Namun kebutuhan ini memiliki syarat, dan ketentuan. Sehingga pencari kerja ini bisa memenuhi permintaan perusahaan.

Melalui BP Batam, ia berusaha menarik investor ke Batam. Tujuannya agar bisa mendorong terciptanya lapangan pekerjaan. Berdasarkan data terbaru Baram ini menjadi penyumbang 77,5 persen investasi di Provinsi Kepri.

“Menjaga iklim investasi ini penting sekali. Sehingga selalu ada kesempatan kerja. Jadi kalau lowongan ada, harusnya serapan tenaga kerja tinggi. Namun kadang terbentur oleh skill atau keahlian tadi,” ujarnya. (*)

 

Reporter : YULITAVIA

spot_img

Baca Juga

Update