Selasa, 21 Januari 2025

Kasus Penyerangan Sekolah Yos Sudarso III, Polisi Akan Lakukan Gelar Perkara

Berita Terkait

spot_img
Suasana Sekolah Yos Sudarso III, Sagulung. Foto: Dalil Harahap/ Batam Pos

batampos – Polsek Batuaji masih terus mendalami kasus penganiayaan terhadap guru dan kepala sekolah SD Yos Sudarso III Batam di Batuaji, Kamis (25/4) lalu. Sejumlah saksi baik dari pelapor maupun saksi dari warga yang melakukan penyerangan sudah diperiksa. Penyidik akan segera melakukan gelar perkara atas kasus penyerangan sekolah tersebut.

“Masih terus kita dalami untuk menetapkan tersangka,” kata Kanit Reskrim Polsek Batuaji Ipda M Yudha Firmansyah, Senin (6/4).


Marianus Sihotang, Kepala SD Yos Sudarso III yang jadi korban penganiayaan menuturkan hal yang sama. Laporan perkembangan penyidik ke pihak korban menyebutkan masih dalam proses pendalaman. Polisi akan segera melakukan gelar perkara untuk menetapkan tersangka dalam kasus penyerangan dan penganiayaan itu.

“Kemarin sudah jumpa lagi dengan penyidik katanya akan segera gelar perkara,” kata Marianus.

Baca Juga: Jukir Tanpa Seragam dan Karcis Masih Berkeliaran di Pinggir Jalan

Seperti diketahui keributan terjadi di lingkungan Sekolah Yos Sudarso III yang berlokasi di belakang Rusunawa Pemko Batam dekat komplek Pasar Fanindo, Kelurahan Tanjunguncang, Batuaji, Kamis (25/4) pagi.

Warga rumah liar (ruli) yang berada di sekitar lingkungan sekolah serang pihak sekolah. Marianus Sihotang, kepala sekolah dan satu orang guru wanita jadi korban penyerangan tersebut.

Situasi sempat memanas sebab kelompok massa dari orang tua murid sekolah hendak melakukan serangan balasan kepada masyarakat ruli, namun keadaan berhasil diredamkan jajaran polsek Batuaji. Beberapa warga yang melakukan pemukulan terhadap kepala sekolah dan guru langsung diamankan polisi.

“Iya ada kejadian itu dan situasi sudah aman terkendali. Korban kita minta buat laporan (penganiayaan),” ujar Kapolsek Batuaji AKP Benny Syahrizal.

Baca Juga: Genap Satu Pekan Air Ngadat di Tanjungsengkuang

Informasi lain yang diterima di lapangan, penyerangan ini diduga ditengarai masalah listrik di ruli yang diputuskan pihak PLN pada Rabu (24/4) malam. Masyarakat ruli menyalahkan pihak sekolah atas pemutusan tersebut karena lahan pemukiman mereka masuk dalam alokasi PL sekolah.

“Karena masalah listrik yang diputuskan PLN. Warga salahkan sekolah dan nyerang kepala sekolah,” ujar seorang warga di lokasi kejadian.

Marianus Sihotang saat membuat laporan ke Polsek Batuaji menuturkan hal yang sama. Penyerangan yang ditenggarai oleh masalah listrik sudah diserahkan ke penanganan Polsek Batuaji. (*)

 

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Update