batampos – Sebanyak 445 Calon Jemaah Haji (CJH) Kelompok Terbang (Kloter) 1 Embarkasi Batam tiba di Asrama Haji Batam, Sabtu (11/5). Rombongan kloter 1 adalah CJH asal Provinsi Kepri dari Tanjungpinang, Bintan, Batam, Lingga, Anambas dan Natuna.
Mereka yang tergabung dalam Kloter 1 Embarkasi Batam dijadwalkan akan berangkat menuju tanah suci besok (hari ini,red) melalui Bandara Internasional Hang Nadim, Batam. Kedatangan CJH di Embarkasi Batam langsung disambut pelayanan One Stop Service dari petugas embarkasi.
Layanan ini meliputi cek kesehatan, penerimaan paspor dan tiket pesawat, living cost dan gelang identitas jemaah.
Untuk layanan kesehatan, petugas embarkasi dari Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Batam akan melakukan pemeriksaan tahap ketiga (akhir) bagi jemaah. Diantaranya verifikasi data kesehatan, tes kehamilan bagi wanita usia subur, dan edukasi kesehatan.
“Kami berikan prioritas melalui jalur fast track (jalur cepat) untuk jemaah lansia dan berkebutuhan khusus agar mempercepat penerimaan jemaah sehingga tidak menguras tenaga mereka,†terang Ahmad Hidayat, Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Batam.
Para jemaah diminta istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, dan minum air putih yang cukup. “Kita mendengar di sana cuaca cukup panas tahun ini, jadi kami sarankan menjaga kondisi tubuh agar terhindar dari dehidrasi,†ujar Ahmad.
Selain layanan kesehatan, dalam One Stop Service ini CJH juga menerima living cost sebesar 750 Riyal, sekitar Rp 3.500.000. Uang tersebut merupakan pengembalian dari uang setoran haji yang sudah dibayarkan sebelumnya.
“Uang pembekalan untuk jemaah haji diberikan dalam bentuk uang kertas 500 Riyal, 2 lembar 100 Riyal, dan 50 Riyal. Kami harap uang itu dimanfaatkan jemaah terutama untuk pembayaran Dam dan belanja kebutuhan pokok di Tanah Suci,” kata Kabid Pembekalan, Hamdanis.
Selain itu, jemaah juga dibekali gelang berbahan logam, yang wajib digunakan selama menjalankan ibadah haji.
Kepala Seksi Gelang Identitas Andi Febriana menerangkan gelang tersebut bertuliskan identitas jemaah seperti asal embarkasi dan tahun keberangkatan, nomor kloter, nomor paspor, nama dan bendera Indonesia.
“Gelang ini harus selalu dipakai jemaah, untuk memudahkan petugas di Tanah Suci memberikan bantuan, baik itu tersesat, sakit, atau meninggal dunia,” ucap Andi.(*)
Reporter : JAILANI