Sabtu, 23 November 2024

Tiap Puskesmas di Batam Buka Layanan Kesehatan Jiwa

Berita Terkait

spot_img
Ilustrasi. Puskesmas Tanjungbuntung.

batampos – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi, mengungkapkan bahwa tiap puskesmas di Kota Batam membuka layanan kesehatan jiwa.

Meski belum menyediakan psikolog khusus di tiap puskesmas, namun ada dokter umum terlatih yang akan melayani keluhan pasien. Jika tak bisa ditangani di tingkat puskesmas, maka pasien yang bersangkutan akan dirujuk ke sejumlah rumah sakit yang memiliki layanan psikologi di Kota Batam.


Hal ini merespons banyaknya kasus dugaan bunuh diri yang terjadi akhir-akhir ini dan kaitannya dengan gangguan kesehatan mental serta layanan kesehatan yang tersedia.

“Setiap puskesmas sudah menjalankan deteksi dini kesehatan jiwa dan napza (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif) di masyarakat,” ujar Kadinkes Didi, Jumat (17/5).

Menurutnya, jika ada pasien yang bermasalah, akan langsung ditangani oleh petugas di puskesmas. Bahkan saat ini tiap puskesmas di Kota Batam telah memiliki dokter umum yang terlatih khususnya untuk masalah kesehatan jiwa tersebut.

“Apabila nanti sudah tak bisa di puskesmas nanti akan langsung dirujuk ke RSUD Embung Fatimah, Rumah Sakit Awal Bros dan Rumah Sakit Bunda Halimah, ” terang Didi.

Dilanjutnya, kemudahan akses pelayanan kesehatan jiwa ini adalah usaha pemerintah daerah dalam menempatkan tenaga kesehatan di layanan primer kesehatan, yaitu Puskesmas. Sehingganya akan lebih mudah diakses masyarakat dan dapat menjangkau lapisan masyarakat Kota Batam secara lebih luas.

Puskesmas dapat menjadi jalur awal bagi tenaga kesehatan untuk lebih dekat dengan masyarakat secara langsung. “Meskipun saat ini belum ada penempatan Psikolog di Puskesmas, tetapi secara bertahap ke depan tidak menutup kemungkinan ada Psikolog disiapkan di Puskesmas,” ujarnya.

Selain membuka layanan kesehatan jiwa, Dinkes Batam juga rutin melaksanakan screening jiwa di sekolah-sekolah, kunjungan ke rumah-rumah warga yang mengalami gangguan jiwa, rujukan pasien dengan ODGJ ke RSUD hingga melakukan evakuasi kepada pasien yang mengalami ODGJ.

“screening jiwa di sekolah wilayah kerja puskesmas. artinya kita deteksi dini terhadap gangguan jiwa ini, ” tegas Didi.

Adapun untuk deteksi dini lanjutnya, yang sudah diperiksa sampai dengan April 2024 ini mencapai 218.639 orang. Sementara itu pasien ODGJ berat yang mendapat pelayanan puskesmas sampai bulan Mei 2024 ini mencapai 687 orang.

“687 ini tersebar di 21 puskesmas di Batam, ” tuturnya.

Kepala Puskesmas Lubuk Baja drg. Fauzi menambahkan selain layanan kesehatan jiwa, pihaknya saat ini tengah fokus melakukan deteksi dini kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Ia menyebutkan, deteksi dini yang bermasalah akan diintervensi, ada juga diterapi dan dirujuk ke rumah sakit.

“Ada juga juga kunjungan ke rumah. Jadi tak hanya layanan saja, tapi kami juga jemput bola ke masyarakat, ” tuturnya.

Hal senada juga dikatakan Kepala Puskesmas Sekupang Iin. Menurutnya, puskesmas sudah melakukan skrining terkait kesehatan jiwa. “Benar skirining ini sudah berjalan, ” ujarnya.

Menurut undang-undang nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa, kesehatan mental atau jiwa merupakan kondisi di mana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut dapat menyadari kemampuan diri, mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi bagi lingkungannya.

Kesehatan jiwa tidak hanya berlaku pada orang dewasa saja, tetapi juga pada anak dan remaja. Anak dan remaja juga dapat merasakan stres, depresi, kecemasan, gangguan perilaku, bahkan depresi hingga bunuh diri. Hal tersebut dapat diakibatkan oleh beberapa hal seperti tekanan dari lingkungan, perundungan atau bullying, tekanan keluarga, permasalahan ekonomi, dan sejenisnya. Depresi berat akan mengalami kecenderungan menyakiti diri sendiri (self harm) hingga bunuh diri. (*)

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Baca Juga

Update