Sabtu, 30 November 2024
spot_img

Literacy Fest di Batam, Bedah Novel Gadis Kretek Langsung Dihadiri sang Penulis

Berita Terkait

spot_img
Bedah buku novel Gadis Kretek menghadirkan penulisnya Ratih Kumala sebagai narasumber pada Literacy Fest 2024 di Auditorium BTP, Sekupang, Sabtu (18/5). F.Azis Maulana
.

batampos – Menyambut hari buku dunia (World Book Day), Bank Indonesia Kepri dan Batam Tourism Polytechnic (BTP) menggelar Literacy Fest 2024, bertempat di Auditorium BTP, Sekupang, Sabtu (18/5).

Pada momen talk show dan bedah buku novel berjudul Gadis Kretek ini, langsung menghadirkan seorang penulis sekaligus terkenal dengan karya fiksinya yakni Ratih Kumala.


Dihadapan para mahasiswa dan audiens Ratih tak sungkan membagikan ilmunya dalam menulis karya-karyanya, termasuk pengalaman menulis novel Gadis Kretek.

Ratih Kumala menyampaikan di buku Gadis Kretek ia ingin bercerita tanpa adanya beban oleh pesan moral karena hal tersebut menurutnya bisa dipetik oleh pembaca. Ide cerita datang dari kecintaannya pada sejarah dan kehidupannya yang dekat dengan industri kretek.

Baca Juga: Kuota PPDB SD-SMP Negeri 28.388 Siswa, Ini Jadwal PPDB di Kota Batam

Dalam proses penulisannya juga tak terkesan mudah, ia perlu melakukan riset ke beberapa kota di Jawa seperti kota Kudus, Jawa Tengah, untuk mengetahui lebih dalam mengenai kretek.

“Tentunya dalam penulisan ini mengalami kendala dalam waktu setahun, dan proses penulisan buku ini memakan waktu sampai 4 tahun,” sebut Ratih.

Terkait karakter yang dihadirkan di buku ini ialah fiksi. Namun di sisi lain ada sebuah mitos dan latar belakang dan industri yang benar-benar ada.

“Artinya buku ini menggabungkan peristiwa yang benar ada dengan sebuah hal fiksi,” jelasnya.

Baca Juga: Batam Jadi Daerah Ekspedisi Investigasi Megathrust, BMKG Hang Nadim Minta Masyarakat Tidak Panik

Selain penulis novel fiksi, Ratih juga dikenal sebagai penulis skenario film, serial dan iklan digital. Kegemaran menulis ia tuangkan sejak remaja dengan memulai menulis cerita pendek (cerpen). Sedikit pengalaman awal mula berkarya dia berupaya agar tulisannya bisa dimuat ke media.

“Rasanya ingin sekali dulu ingin tulisan saya dimuat di media nasional, kemudian setelah menulis cerita pendek berkembang ke penulisan novel,” sebut Ratih.

Literacy Fest oleh Perpustakaan Bank Indonesia Kepri dimeriahkan dengan berbagai perlombaan karya menulis opini massa, resensi buku dan pemeran buku-buku yang diikuti siswa/siswi dan mahasiswa di Batam dalam menyambut hari buku dunia. (*)

Reporter: Azis Maulana

 

 

spot_img

Update