Minggu, 24 November 2024

Kafe Remang-Remang dan Panti Pijat Plus Kian Menjamur di Batuaji

Berita Terkait

spot_img
Pekerja Massage menunggu pelanggan di kompek Waheng Center, Bukit Tempayan, Batuaji. Foto. Dalil Harahap/ Batam Pos

batampos – Keluhan masyarakat akan keberadaan panti pijat dan kafe remang-remang yang kental dengan layanan prostitusi di wilayah Batuaji dan Sagulung belum ditanggapi secara serius oleh instansi pemerintah terkait. Panti pijat dan kafe remang-remang ini terus menjamur di sana dengan jadwal operasional yang tak dibatasi.

Beberapa waktu lalu sempat heboh dengan meninggalnya seorang pria pengunjung panti pijat di Ruko Waheng Center karena obat kuat. Kematian pria paruh baya ini tidak lain karena layanan prostitusi terselubung tadi dan ini jadi kekhawatiran serius masyarakat di sana. Semakin hari praktek prostitusi ini semakin terang terangan ditawarkan kepada siapa saja yang melintas.


Masyarakat sangat khawatir karena bisa merusak pergaulan anak remaja di sekitarnya. Anak-anak termasuk anak perempuan bisa saja terjerumus dengan praktek prostitusi terselubung tersebut.

“Sudah terang-terangan tawaran untuk plus-plusnya. Orang lewat ditawarin, di aplikasi media sosial itu bahkan lebih gila lagi. Langsung ke prostitusinya, pijat itu hanya kedok saja, ” kata Sasana, warga sekitar pasar Melayu, kelurahan Bukit Tempayan, Batuaji.

Lokasi hiburan dan panti pijat yang kental dengan pelayanan plus plus ini paling menjamur di wilayah Simpang Basecamp, Ruko Batavia Sagulung, Pasar Sagulung, Ruko Waheng center Batuaji dan Mitra Mall. Ada puluhan titik lokasi panti pijat yang menjamur di sana dan semua panti pijat itu melayani pelayanan plus atau layanan lebih kepada tamu. Di kawasan Mitra Mall ada sekitar tiga titik panti pijat.

Begitu juga dengan kafe remang-remang yang subur menjamur di kawasan Mitra Mall, pertokoan Tunas Regency dan Ciptakan Grand City serta pinggir jalan menuju Pelabuhan Sagulung.

“Semakin menjadi keberadaan cafe, tempat karaoke dan panti pijat di wilayah Batuaji dan Sagulung ini. Aparat yang berkaitan sepertinya tutup mata dengan kondisi ini,” ujar Arnold salah satu toko masyarakat di kawasan Mitra Mall.

Laporan demi laporan dan keluhan sering disampaikan masyarakat melalui ormas, tokoh masyarakat, namun keberadaan lokasi hiburan yang berbaur mesum itu tetap ada bahkan tertambah banyak.

Warga resah lantaran keberadaan kafe remang-remang, panti pijat plus, memberikan efek negatif bagi warga khususnya orangtua yang mempunyai anak usia sekolah. Bagaimana tidak, operasional kafe remang-remang dan panti pijat plus-plus ini tak ada batasan, sehingga orangtua kuatir anak-anak mereka terjerumus ke lokasi hiburan dan panti pijat itu.

“Apalagi lokasi-lokasi dekat dengan sekolah-sekolah dan pemukiman warga. Harus ada tindak tegas dari pihak berwajib,” tutur Ariyani salah warga di Simpang Basecamp. (*)

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Baca Juga

Update