batampos – Bank Indonesia Perwakilan Kepri menggelar Festival Ekonomi Syariah (FESyar) se Sumatra di Batam, mulai dari 26 Mei hingga 2 Juni. Ada berbagai kegiatan selama FESyar tersebut,mulai dari tablig akbar yang menghadirkan Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf, lalu kompetisi memasak Indonesia International Halal Chef Competition (IN2HCC), seminar ekonomi syariah, fashion show, pameran UMKM dan bazar serta kompetisi ekonomi syariah nasional se-Sumatra.
Kegiatan ini diselenggarakan di berbagai lokasi, mulai dari kampus Batam Tourism Polytechnic, Hotel Marriott Batam, dan lapangan parkir Harbour Bay Batam. “FESyar ini dapat memberikan keberkahan ekonomi bagi Kepri dan Sumatra,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, Suryono, Senin (27/5).
Suryono mengatakan,sebelum diadakan FESyar ada berbagai kegiatan road to fesyar. Selama kegiatan road to fesyar tersebut,terjadi peningkatan penjualan. Dia berharap,juga terjadi peningkatan penjualan dan perputaran ekonomi selama fesyar di gelar di Batam.
“Tema FESyar kali ini adalah sinergi memperkuat ketahanan dan kebangkitan ekonomi syariat sumatra,” ucap Suryono.
FESyar ini terlaksana berkat kerja sama semua pihak. Dia mengatakan,pemerintah daerah dan lembaga di Kepri memiliki semangat yang sama yakni, mendukung pertumbuhan ekonomi Kepri.
“Berbagai rangkaian kegiatan telah dilaksanakan seperti tablig akbar, lalu nantinya juga ada Indonesia International Halal Chef Competition (IN2HCC), fashion show hingga bazar makanan,” ujar Suryono.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad memiliki keyakinan yang sama dengan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, Suryono. Ansar mengatakan,fesyar ini dapat menggerakan roda perekonomian syariah di Kepri.
“Terima kasih menjadikan Kepri sebagai penyelenggaraan FESyar. Semakin banyak kegiatan seperti ini, meningkatkan dan mengembangkan ekonomi Kepri,” ujar Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.
Dia mengatakan, hubungan Provinsi Kepri dengan Perwakilan Bank Indonesia Kepri sangat hangat. Perkataan Ansar ini cukup beralasan. Sebab selama beberapa tahun ini, Pemprov Kepri dan BI Kepri bahu membahu dalam mengontrol harga pangan. Sehingga dapat menekan laju inflasi di Kepri.
“Kami yakin dengan kolaborasi pemerintah pusat, daerah,serta lembaga-lembaga vertikal seperti Bank Indonesia Kepri, dapat memacu pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri,” tutur Ansar.
Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni P Joewono menuturkan, fesyar merupakan bagian dari Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF). Selain di Kepri, Jawa Timur dan Kendari bakal digelar FESyar.
“Harus sinergi dan bersama-sama mengembangkan ekonomi syariat. Saya senang sekali Pak Gubernur (Ansar Ahmad) dan bapak ibu semua mendorong ini (fesyar),” ucap Doni.
Dia mengatakan, peningkatan perekonomian syariat perlu didukung semua pihak. Karena hingga kini, ada beberapa masalah besar dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.
“Kita (Indonesia) masih menjadi market. Produk halal bahkan datangnya dari Korea. Lalu, literasi ekonomi syariah yang masih rendah. Makanya tahun 2025 diupayakan harus mencapai 50 persen, supaya Indonesia berada di global ekosistem ekonomi syariah,” tutur Doni.
Pembukaan Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) se Sumatra ditandai tabuhan gendang oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni P Joewono, Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, Suryono.
Usai membukan fesyar se Sumatra, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Gubernur Kepri dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepri meihat stan bazar di lapangan parkir Harbour Bay Batam. (*)