batampos – Perkebunan Agrowisata Marina selalu ramai dengan pengunjung saat hari libur dan akhir pekan. Masyarakat beramai-ramai ke sana karena, wisata perkebunan ini cukup tenang dan nyaman untuk bersantai bersama keluarga dan kerabat.
Pemandangan perkebunan jambu, sawah percontohan hingga kolam pemancingan cukup memikat hati siapa yang menyukai spot wisata alam. Sepanjang liburan akhir pekan kemarin misalkan, ratusan pengunjung keluar masuk ke kawasan perkebunan agrowisata ini. Ada yang menikmati pemandangan sawah dan perkebunan, ada juga yang bersantai bersama keluarga sambil mancing. Lokasi wisata perkebunan ini juga menyediakan berbagai menu makanan khas nusantara dengan harga yang bersahabat.
Agus, pengelolah perkebunan jambu di Marina menuturkan, semenjak pandemi COVID 19 meredam, peminat wisata kawasan perkebunan agrowisata Marina ini cukup baik. Setiap akhir pekan dan hari libur selalu membludak dengan pengunjung. Ada yang datang dalam rombongan keluarga, pasangan dan juga berkelompok.
“Rombongan pelajar juga ramai karena di sini umumnya untuk konsep wisata edukasi juga. Anak-anak bisa belajar mengenal tanaman, sawah, ikan dan lain sebagainya, ” ujarnya.
Perwakilan pengelolah kawasan perkebunan Agrowisata Ray juga menyampaikan hal yang sama. Hingga saat ini peminat kawasan perkebunan agrowisata ini masih sangat tinggi, sehingga mereka terus berbenah untuk terus menggaet minat wisatawan.
“(Wisatawan) yang dari luar juga mulai banyak karena ini konsepnya alami, seperti di kampung. Yang rindu suasana kampung halaman bisa terobati di sini,” kata Ray.
Ahmadi, salah pengunjung yang dijumpai di lokasi perkebunan agrowisata, Minggu (2/6) cukup puas dengan suguhan pemandangan kawasan perkebunan agrowisata ini. Kerinduan akan kampung halamannya sedikit terobati dengan mendatangi kawasan perkebunan agrowisata ini bersama anak-anaknya.
“Tadi sempat keliling semua kawasan perkebunan di sini. Mulai dari kebun jambu, sawah percontohan itu sampai di kolam pemancingan. Adem suasananya, kayak di kampung saya, ” katanya.
Batam Pos yang bertandang ke kawasan perkebunan agrowisata ini juga menyaksikan ramainya pengunjung tersebut. Hilir mudik kendaraan pengunjung cukup padat di dalam kawasan perkebunan ini. Ada yang menggunakan kendaraan pribadi, ada juga yang menggunakan bus.
Namun ada pemandangan yang memilukan terlihat di sepanjang akses jalan masuk kawasan perkebunan ini. Spanduk bertuliskan penolakan penggusuran berjejer di sepanjang jalan masuk. Kawasan perkebunan agrowisata ini ternyata sedang bermasalah. Pengembangan perumahan akan merebut lahan perkebunan yang sudah menjadi spot wisata baru di kota Batam ini.
Badan Pengusahaan (BP) Batam disebutkan telah mengalokasikan lahan perkebunan agrowisata ini ke perusahaan pengembangan perumahan sehingga kawasan wisata ini terancam hilang. Masyarakat atau pengelolah kawasan wisata ini menolak rencana penggusuran tersebut. Mereka berharap agar kawasan ini tidak dihilangkan.
“Kami yang mengelola kawasan perkebunan dan pemukiman ini bukan menempati lahan ini secara liar. Kami ini ditempatkan BP Batam tahun 2001 lalu saat kami digusur dari Duriangkang. Kami sudah kelola ini dengan baik dan sudah mulai dilirik wisatawan malah may digusur. Tolong ini dipertimbangkan lagi, ” ujar Ray, perwakilan masyarakat perkebunan Kaveling Pertanian Seitemiang yang mengelola kawasan perkebunan Agrowisata tersebut. (*)
Reporter: Eusebius Sara