Senin, 25 November 2024

Pertajam Pelatihan Kemandirian Warga Binaan, Lapas Batam Minta Dukungan Disnaker

Berita Terkait

spot_img
Warga Binaan Lapas Batam Kelas IIA, Tembesi, Sagulung membuat roti yang dinamakan Roti Cinta Creatifitas Insan Pemasyarakatan. Pekerja yang terlibat membuat roti ini 8 orang dan bisa memproduksi 300 pcs per hari. Dan dipasarkan di dalam lapas dan warung sekitar Lapas dengan bermacam rasa seperti rasa coklat, kacang ijo, dan kelapa. Foto: Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – Program pembinaan kemandirian menjadi fokus utama pembinaan bagi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II A Batam. Warga binaan yang bermasalah dengan hukum ini tidak saja dididik menjadi pribadi yang lebih baik tapi juga dibina kemandiriannya agar kelak saat kembali ke masyarakat bisa bersaing baik dalam dunia kerja ataupun usaha untuk melanjutkan hidupnya.

Program pembinaan kemandirian di Lapas Batam cukup banyak, mulai dari pertanian, budidaya ikan, tukang meubel, pembuatan roti, pengelasan dan lain sebagainya.


Untuk mendukung program ini, pegawai Lapas Batam juga terus dibekali dengan berbagai pelatihan dan kerja sama agar program-program pembinaan ini bisa berjalan dengan baik dan tepat sasaran untuk warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II A Batam. Seperti yang dilakukan oleh Kalapas Batam Heri Kusrita dan pegawainya, Rabu (5/6) yang menyambangi kantor Dinas Ketenaga Kerjaan (Disnaker) kota Batam.

Jajaran pegawai Lapas Batam ini minta bimbingan dan dukungan dari Disnaker melalui pelatihan dan penyuluhan terkait program pembinaan kemandirian yang dijalankan tersebut.

“Ini dalam rangka meningkatkan mutu pembinaan kemandirian. Kita minta dukungan pelatihan dan penyuluhan dari Disnaker. Alhamdulillah kedatangan kita disambut baik dan program pembinaan kemandirian yang dijalankan dalam Lapas Batam memang seperti yang diharapkan Disnaker,” ujar Heri Kusrita.

Sesuai dengan program kerja Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham RI, Lembaga Pemasyarakatan di Indonesia ditekan untuk meningkatkan program pembinaan kemandirian kepada warga binaan masing-masing. Program ini bertujuan untuk mempersiapkan kemandirian warga binaan agar saat bebas nanti bisa kembali bersaing di dunia kerja dan usaha di luar.

Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Produksi Direktorat Jendral Pemasyarakatan (DirjenPas) Thurman Hutapea sebelumnya menegaskan bahwa program pembinaan kemandirian ini menjadi program yang penting dalam membina warga binaan di Lapas ataupun Rutan. Dia berharap agar pegawai Pemasyarakatan terus mengembangkan program pembinaan warga binaan sesuai dengan prinsip dasar Lembaga Pemasyarakatan.

“Prinsip dasar kita (Lembaga Pemasyarakatan) itu membina. Di sini mereka (warga binaan) bukan hanya sekedar mengisi waktu (hukuman). Mereka harus diberdayakan. Mereka harus dipersiapkan agar saat kembali ke masyarakat nanti sudah bisa mandiri dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Mereka harus punya skill yang bisa dikembangkan di luar nanti,” tutur Thurman saat menyambangi Rutan Batam beberapa waktu lalu.

Dijelaskan Thurman, pandangan masyarakat terkait Lembaga Pemasyarakatan sebagai tempat hukuman bagi pelaku kejahatan harus diubah. Lapas ataupun Rutan tempatnya untuk pembinaan. Warga binaan yang berada di sana adalah mereka yang bermasalah dengan hukum, dan petugas di sana mempunyai prinsip kerja dasar yakni membimbing dan membina mereka untuk menjadi pribadi yang taat hukum, mandiri dan berdedikasi untuk Bangsa dan Negara.

“Ingat, yang masuk ke Rutan atau Lapas adalah orang yang bermasalah (dengan hukum). Kita bertugas untuk membina kembali mereka agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Jadi jangan berpikir di penjara hanya menunggu waktu hukuman lagi. Mereka ini harus dibina biar keluar nanti bisa mandiri dan menjadi pribadi yang baik dan taat hukum. Tingkatkan terus program pembinaan yang ada,” ujar Thurman.

Kementerian Hukum dan HAM RI, kata Thurman memiliki sederetan program pembinaan untuk menjalankan prinsip dasar Lembaga Pemasyarakatan tadi. Beberapa diantaranya adalah mendatangkan lembaga sertifikasi ke Lapas dan Rutan untuk sertifikasi pelatihan yang telah dijalani warga binaan. Tujuannya saat bebas nanti warga binaan bisa menggunakan sertifikasi profesi yang ada untuk bersaing di dunia kerja.

Terkait kunjungan jajaran Pegawai Lapas Batam tadi, Kadis tenaga kerja kota Batam, Rudi Sakyakirti juga menegaskan hal yang sama. Pembinaan warga binaan di Lapas memang diperlukan agar saat bebas nanti mereka tidak lagi melakukan kesalahan atau pelanggaran hukum yang sama, sebab mereka sudah memiliki keahlian dan kemampuan untuk bersaing.

“Kita akan dukung dengan program pelatihan yang ada. Akan kita jadwalkan nanti, ” kata Rudi. (*)

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Baca Juga

Update