batampos – Tingginya harga tiket ferry Batam-Singapura, menjadi polemik yang tak kunjung usai. Dugaan adanya kartel diantara operator ferry semakin menguat, memicu kekhawatiran dari berbagai pihak, termasuk Dinas Pariwisata Kepri, KPPU, Apindo, dan Kadin Batam.
Kepala Dinas Pariwata Kepri, Guntur Sakti, menuturkan tentu ini menjadi perhatian pihaknya, usai adanya pemberitaan dari lokal maupun luar negeri dan akan menjadi kejutan nantinya pada pertemuan KPPU dengan pihak Singapura.
“Semoga nanti akan ada beberapa titik terang dalam menyelesaikan persoalan polemik tingginya harga tiket Ferry Batam -Singapura,”kata Guntur , Senin (10/6).
Guntur tidak mau mengomentari lebih lanjut perihal isu yang beredar tentang dugaan adanya sebuah kartel.
“Nanti bakal kami bicarakan bersama lebih lanjut pada besok Selasa,” jelasnya.
Mengenai target 3 juta wisatawan mancanegara berkunjung ke Kepri tetap menjadi target ambisius dari Pemprov Kepri.
“Meski berat , karena awalnya kami optimis ketika target tersebut menjadi bersama dengan Kepri dan Kemenpar,” ujarnya.
Ia menambahkan sebelumnya Menteri Kemenparekraf, Sandiaga Uno ingin memberikan upaya untuk memberikan relaksasi kebijakan dibidang visa maka diperjuangkan kan pada Januari silam permintaan PNBP untuk visa yang telah disetujui oleh Kemenkumham.
“Namun hilalnya sama saat ini belum kelihatan. Dan telah kami lapis lagi dengan surat kedua dan semoga disetujui dan menjadi insentif menarik angka kunjungan wisman,” pungkasnya . (*)
Reporter: AZIS MAULANA