Rabu, 25 Desember 2024

Galangan Kapal Batam Membutuhkan Tenaga Kerja Terampil

Berita Terkait

spot_img
Seorang welder menggesa pengerjaan tongkang di Sagulung, Jumat (16/6) lalu. F. Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – Industri galangan kapal di Batam terancam oleh kekurangan tenaga kerja terampil, khususnya di bidang pengelasan (welder), perakitan (fitter), dan perancangan (drafter). Hal ini diungkapkan oleh Ketua Harian Batam Shipyard Offshore Association (BSOA), Novi Hasni.

“Untuk tenaga ahli di lapangan atau workshop, seperti welder, fitter, drafter, semua yang ada di proyek di Batam menggunakan tenaga kerja Indonesia. Tentunya tenaga kerja yang ada di Batam, asal mereka mungkin dari kota-kota lain di luar Batam,” ujar Novi Hasni, Jumat (21/6).


Lebih lanjut, Novi menjelaskan bahwa rekrutmen tenaga kerja antar kota masih belum banyak dilakukan.

Perusahaan-perusahaan galangan kapal di Batam sudah menjalin kerja sama dengan SMK dan Universitas di pulau Jawa untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil ini.

BSOA terus mendorong Dinas Ketenagakerjaan dan Kementerian Ketenagakerjaan untuk mencari solusi atas permasalahan ini.

Novi menegaskan bahwa bukan berarti tidak ada tenaga kerja di Batam, tetapi keahlian mereka tidak sesuai dengan kebutuhan industri galangan kapal.

“Bukan berarti tidak ada tenaga kerja justru banyak di Batam, namun keahlian mereka seperti welder tidak ada yang cocok dengan kebutuhan industri Shipyard,” kata Novi.

Kekurangan tenaga kerja terampil ini dikhawatirkan dapat menghambat produksi dan pertumbuhan industri galangan kapal di Batam.

BSOA berharap agar pemerintah dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi permasalahan ini, seperti dengan mengadakan pelatihan vokasi yang lebih terfokus pada kebutuhan industri galangan kapal. (*)

 

Reporter: AZIS MAULANA

 

spot_img

Update