Sabtu, 23 November 2024

Banjir Masih Terjadi, Dinas Bina Marga Maksimalkan Perawatan dan Normalisasi Drainase

Berita Terkait

spot_img
Ilustrasi. Normalisasi drainase induk di Seibeduk. Pengerukan ini untuk mengatasi banjir di wilayah tersebut. Foto: Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air kota Batam masih bergelut dengan normalisasi dan perawatan drainase induk di pinggir jalan. Di wilayah Batuaji dan Sagulung sistem drainase umumnya kembali memburuk selama musim hujan ini.

Sampah dan material tanah yang terbawa arus air kembali memenuhi saluran drainase sehingga menghambat aliaran air. Pengerjaan dan perawatan dari Dinas Bina Marga belum merata sehingga setiap kali hujan banjir dan genangan air masih saja terjadi.


Hujan deras disertai angin kencang, sepanjang Jumat (21/6) pagi misalkan sebabkan banyak ruas jalan dan pemukiman yang terendam banjir.

Jalan masuk warga di Marina misalkan digenangi banjir dengan ketinggian sebetis orang dewasa. Akses jalan tak bisa dilalui kendaraan. Pengendara harus masuk ke dalam jalan perumahan menghindari lokasi banjir dan genangan air ini.

Drainase masih menjadi penyebab utama terjadinya banjir di wilayah Batam Barat tersebut. Drainase umumnya sudah ada baik di pinggir jalan ataupun pemukiman warga, hanya saja baru sebatas galian tanah biasa. Drainase banyak yang belum dilapisi semenisasi ataupun material pengeras lainnya sehingga kembali tertimbun tanah dan semak belukar.

“Karena drainase utama di pinggir jalan sudah rata lagi. Dulu saat masih dalam drainase itu, tak seperti ini. Belakangan ini jadi masalah karena selain belum dikasih box culver juga banyak bangunan liar yang berdiri atasnya. Mau kemana air mengalir kalau bukan ke jalan dan perumahan,” ujar Heru warga Marina Raya.

Sementara di lokasi ruas jalan utama, banjir juga merata di lokasi yang selama ini jadi langganan banjir. Jalan Brigjen depan kantor kelurahan Tanjunguncang dan Jalan R Suprapto depan SPBU Basecamp dan depan perumahan Puteri Tujuh masih menghambat arus lalulintas karena terjangan banjir.

Padahal lokasi drainase induk di pinggir jalan sudah normalisasi namun air tak bisa mengalir lancar karena jalur penyebrangan air bermasalah. Jalur penyebrangan air tersumbat sampah dan tanah.

Persoalan banjir di wilayah Batam Barat ini sepertinya sulit terurai sebab sistem drainase terlalu rumit. Drainase yang saling berhubungan satu sama lain tentu jadi pekerjaan yang sulit untuk mengatasi persoalan banjir. Perlu ada kajian dan normalisasi yang merata sehingga air bisa mengalir lancar hingga ke hilir sungai.

Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air kota Batam Suhar sebut, normalisasi dan perawatan drainase masih terus berjalan sepanjang musim hujan ini. Namun karena kebutuhan perawatan banyak dan ada di setiap kecamatan, harus dilakukan secara bergilir. Tidak bisa dilakukan serentak secara menyeluruh semuanya.

“Di Batuaji sudah mulai dan itu akan kita bersihkan semua titik drainase yang bermasalah, ” kata Suhar.

Camat Sagulung M Hafiz Rozie lebih menekankan pada kesadaran masyarakat untuk menjaga drainase di lingkungan tempat tinggal Masing-masing. Warga harus dukung proyek normalisasi pemerintah ini dengan tertib membuang sampah.

“Sampah yang perlu diperhatikan. Jangan lagi buang sampah sembarangan. Sampah yang dibuang ke pinggir jalan, saat hujan akan terbawa arus dan menyumbat drainase tentunya, ” ujar Hafiz. (*)

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Baca Juga

Update