batampos – Proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk SMA dan SMK Negeri di Kepri telah usai. Ada sekitar 26 ribu peserta yang sudah mendaftar.
Berdasarkan data PPDB Disdik Kepri yang telah keluar, secara umum total peserta pendaftaran ini masih seimbang dengan kuota daya tampung sekolah. Namun untuk Batam tetap tidak seimbang, sebab lebih banyak peserta pendaftaran yang ada di Batam dibandingkan dengan kota atau kabupaten lainnya. Pendaftar di Batam jauh lebih banyak dari kuota daya tampung.
Peserta pendaftaran di Batam mendekati angka 18 ribu orang dan sesuai dengan data dari Disdik Batam, siswa tamatan SMP di Batam tahun ini diangka 19 ribu siswa. Sementara daya tampung SMA dan SMK di Batam secara seluruh sekitar 15 ribuan siswa. Ada sekitar empat ribu calon peserta didik baru di Batam yang akan tereliminasi dalam seleksi PPDB SMK dan SMA Negeri tahun ini.
Baca Juga: Sudah Makan Korban, Perbaikan Jalan Dang Merdu yang Amblas Belum Diselesaikan
Ini akan menimbulkan polemik sebab hampir semua orangtua atau masyarakat yang akan menyekolahkan anaknya memilih sekolah negeri sebagai sekolah lanjutan untuk anak mereka. Alasannya cuman satu yakni faktor ekonomi. Sekolah negeri biaya pendidikan lebih murah dibandingkan sekolah swasta. Sebagian besar orangtua mengaku tidak mampu atau keberatan untuk mendaftarkan anak mereka ke sekolah swasta.
“Ya itu tadi, masalahnya di biaya pendidikan. Kalau sekolah swasta juga gratis SPP tentu tidak keberatan kami daftarkan anak ke sekolah swasta,” kata Hendro, warga Batuaji.
Keinginan orangtua untuk menyekolahkan anaknya ke SMA dan SMK Negeri semakin kuat lagi dengan keluarnya kebijakan baru dari Pemerintah Provinsi Kepri untuk menggratiskan SPP siswa SMA dan SMK tahun ini. Orangtua lebih ngotot lagi untuk menyekolahkan anak mereka ke sekolah negeri.
“Kalaupun tak lolos nanti di jalur PPDB resmi ini, saya akan coba lagi melalui jalur belakang, ” kata Purnomo, warga Sagulung.
Baca Juga:Â Pemulangan Jemaah Haji Debarkasi Batam, Satu Orang Kloter 1 Wafat
Beberapa hari belakangan ini, mulai ramai perbincangan orangtua yang mencari jalur alternatif lain agar anak mereka tetap masuk ke sekolah negeri. Beberapa orangtua bahkan mengaku siap bayar atau beli kursi tambahan agar anak mereka bisa masuk sekolah negeri.
“Tak apalah bayar, asalkan anak saya bisa masuk. Kemarin daftar ke SMAN 19 di Humas Regency. Itulah harapan terakhir saya untuk kelanjutan sekolah anak saya ini,” kata Firdaus, warga Tanjunguncang.
Kekhawatiran dan kemauan keras para orangtua ini belum ditanggapi oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kepri. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri Andi Agung belum menanggapi permintaan kuota tambahan tersebut.
“Sejauh ini belum ada arahan dari Kadisdik atau pak Gubernur. Kuota masih tetap sesuai dalam juknis itu” ujar kepala Kantor Dinas Pendidikan Provinsi di Batam, Kasdianto.
Baca Juga:Â Isu Mutasi Karena Tindak Judi Online, Kasat Reskrim Polresta Barelang Membantah
Sementara dari sekolah swasta mengaku sangat siap menampung peserta didik yang tidak terakomodir di PPDB sekolah negeri ini. Sejumlah sekolah swasta di Batam bahkan masih kekurangan siswa.
“Masih banyak yang kurang siswa dan kita siap menampung kalau memang datang mendaftar nantinya,” ujar ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Batam Muhammad Raihan. (*)
Reporter: Eusebius Sara