Minggu, 1 Desember 2024
spot_img

Tak Lolos PPDB, Orangtua Titipkan Data Anak ke Sekolah, Berharap ada Kuota Tambahan

Berita Terkait

spot_img
Panitia PPDB SMPN 42 Batam memabtu orangtua calon siswa yang terkendala pendaftaran PPDB secara online, Senin (24/6). F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos– Sekolah Negeri di Batuaji dan Sagulung masih ramai didatangi orangtua calon siswa yang tidak lolos dalam seleksi PPDB kali lalu. Mereka tetap menuntut agar sekolah kembali menerima anak mereka sebagai peserta didik baru di sekolah yang sudah menjadi pilihan PPDB sebelumnya.

Pantauan di lapangan, keramaian orangtua ini umumnya terjadi di tingkat SMK atau SMK. Mereka berlomba-lomba mendata kembali nama anak mereka ke sekolah agar kembali diterima jika ada kebijakan penambahan kuota daya tampung nantinya.


“Iya kemarin dapat info dari tetangga katanya yang tidak lolos untuk kembali mendata nama anak ke sekolah. Mana tahu ada kuota tambahan data itulah yang diambil nanti, makanya hari ini saya datang data nama anak saya dan serahkan ke pihak sekolah. Kemarin menang di SMKN I pilihan pertama anak saya, “ujar Hendrayana, warga yang mendaftarkan anaknya ke SMKN I Batam.

Untuk tingkat SMP, kepanikan baru terjadi pada peserta didik yang sudah daftar jalur afirmasi, perpindahan dan prestasi namun tidak lolos seleksi. Namun kepanikan belum begitu parah karena mereka masih bisa daftar lagi di jalur zonasi yang sedang berjalan saat ini.

Selain SMKN I l, pendataan ulang nama calon siswa yang tak lolos seleksi PPDB juga terjadi di SMAN 19 dan SMAN 5 Batam. Orangtua ramai mendatangi sekolah untuk mendata kembali anak mereka. Masing-masing sekolah ada ratusan data anak yang belum lolos seleksi PPDB yang kembali mendata.

BACA JUGA: Anak Tak Lolos PPDB, Orang Tua Ngetem Sepanjang Hari di SMKN I Batam

Namun demikian hingga, Rabu (26/6) siang kemarin belum ada kepastian terkait kuota tambahan yang diinginkan para orangtua tersebut.

Kepala kantor Dinas Pendidikan Provinsi Kepri di Batam Kasdianto mengaku, belum mendapat arahan dari Dinas dan Gubernur terkait kuota tambahan tadi.
” Belum ada informasi soal itu. Bereskan dulu semua tahapan PPDB ini satu persatu, ” ujar Kasdianto.

Kepala SMKN I Batam Deden Suryana juga menyampaikan hal yang sama. Kebijakan penambahan kuota belum ada dari Disdik Kepri ataupun Gubernur. Sekolah hanya bisa mendata sebagai tanggapan saja atas aduan para orangtua tadi.

“Kami terus koordinasi dengan pak Kadis dan memang arahan pak Kadis untuk bereskan dulu semua tahapan PPDB ini hingga proses pendaftaran ulang. Untuk kuota tambahan belum ada arahan lagi, ” kata Deden.

Untuk PPDB SMKN I sendiri jelas Deden dalam proses pendaftaran online sebelumnya total ada 1.800 san peserta yang mendaftar dan yang lolos seleksi di angka 765 orang. Separuhnya memang dinyatakan tidak lolos dan sebanyak 450 peserta yang tidak lolos di SMKN I ini telah diterima kembali di sekolah pilihan kedua.
“Nah sisanya yang belum belum dapat sekolah lain inilah yang datang terus. Kita belum bisa janjikan apapun karena kebijakan tetap ada di Dinas, ” kata Deden.

Seperti diketahui Proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk SMA dan SMK Negeri di Kepri telah usai. Ada sekitar 26 ribu peserta yang sudah mendaftar. Berdasarkan data yang ada dalam juknis PPDB Disdik Kepri yang telah keluar, secara umum total peserta pendaftaran ini masih seimbang dengan kuota daya tampung sekolah yang ada. Namun untuk Batam tetap tidak seimbang, sebab lebih banyak peserta pendaftaran yang ada di Batam dibandingkan dengan kota atau kabupaten lainnya. Dalam arti bahwa peserta pendaftaran di Batam membludak alias jauh lebih banyak dari kuota daya tampung.

Peserta pendaftaran di Batam mendekati angka 18 ribu orang dan sesuai dengan data dari Disdik Batam, siswa tamatan SMP di Batam tahun ini diangka 19 ribu siswa. Sementara daya tampung SMA dan SMK di Batam secara seluruh sekitar 15 ribuan siswa. Ada sekitar empat ribu calon peserta didik baru di Batam yang akan tereliminasi dalam seleksi PPDB SMK dan SMA Negeri tahun ini.

Ini akan berpolemik sebab, penelusuran Batam Pos di lapangan selama ini, hampir semua orangtua atau masyarakat yang akan menyekolahkan anaknya memilih sekolah negeri sebagai sekolah lanjutan untuk anak mereka. Alasannya cuman satu yakni faktor ekonomi. Sekolah negeri biaya pendidikan lebih murah dibandingkan sekolah swasta. Sebagian besar orangtua mengaku tidak mampu atau keberatan untuk mendaftarkan anak mereka ke sekolah swasta. (*)

Reporer Eusebius Sara

spot_img

Update