batampos – Kepala Perum Bulog Kota Batam, Meirizal Sudyadi, mengatakan saat ini beras cadangan pangan pemerintah yang tersedia di gudang Bulog Cabang Batam sebanyak 1.500 ton. Beras tersebut impor dari Negara Thailand dan Vietnam.
“Untuk mencukupi penyaluran bantuan pangan dan program SPHP. Kemudian untuk cadangan pemerintah daerah. Artinya untuk kebutuhan menanggulangi bencana alam,” ujar Kepala Perum Bulog Kota Batam, Meirizal Sudyadi.
Diakuinya kalau secara perhitungannya, ketahanan stok bisa mencapai 5 bulan kedepan. Atau hingga November 2024 mendatang.
Baca Juga:Â Disdik Tambah RKB Agar Tak Ada Pembelajaran Double Shift
Ia menambahkan untuk penjualan SPHP, di pintu gudang Bulog Rp11.300 per kg. Pasaran umum HET maksimal Rp13.100 per kg.
“Tidak boleh melebihi HET tersebut. Juga ada beras komersial premium dijual dengan HET maksimal Rp15.400 per kg,” tutupnya.
Sementar itu, Pemerintah RI menargetkan total impor beras mencapai 3,9 juta ton pada tahun 2024. Hingga saat ini, realisasi impor beras sudah mencapai sekitar 2 juta ton, dan sisanya akan diupayakan terealisasi hingga akhir tahun.
Baca Juga:Â Bakti Kesehatan Polda Kepri, Berikan Layanan KB hingga Operasi Bibir Sumbing
“Impor beras ini dilakukan secara bertahap, dengan mempertimbangkan musim panen,” ujar Plt Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI, Indra Wijayanto, Rabu (26/6).
Lebih lanjut Indra menjelaskan, laju impor beras akan dikurangi saat musim panen berlangsung, dan kembali ditingkatkan saat panen selesai dan stok di gudang mulai berkurang.(*)
Reporter : Azis Maulana