Sabtu, 30 November 2024
spot_img

Banjir Masih Terjadi di jalan Raya Batuaji dan Sagulung

Berita Terkait

spot_img
Ilustrasi. Pengendara melintasi jalan yang tergenang air di Batuaji, Senin (22/4). Foto: Dalil Harahap/ Batam Pos

batampos – Banjir saat hujan masih terjadi di sejumlah ruas jalan dan pemukiman di Batuaji dan Sagulung. Meskipun tidak lagi parah seperti dulu, namun banjir ini tetap merepotkan pengendara.

Pantauan di lapangan, sepanjang musim hujan ini, masih banyak ruas jalan yang jadi lokasi langganan banjir. Jalan utama seperti jalan R Suprapto, Brigjen Katamso, Tanjunguncang dan Marina City ada puluhan titik lokasi banjir dan genangan air.


Selain karena sistem drainase yang bermasalah karena sumbatan sampah dan tanah, ruas jalan juga banyak yang lebih rendah dari dataran sekitar dan tidak ada jalur keluar air ke dalam drainase. Saat hujan lokasi jalan ini akan kebanjiran dan genangan air akan bertahan hingga berjam-jam meskipun hujan sudah redah.

Ada sekitar empat titik lokasi banjir yang paling parah yakni jalan Brigjen Katamso depan kantor kelurahan Tanjunguncang, jalan R Suprapto dengan perumahan Puteri Tujuh dan depan perumahan Genta I. Saat hujan deras air akan naik dengan ketinggian mencapai sebetis orang dewasa dan itu menyulitkan pengendara untuk melintas. Titik lainnya ada di Marina City depan perumahan Taman Laguna. Titik-titik langganan banjir parah ini merupakan lokasi jalan yang lebih rendah dari dataran sekitar. Air tidak bisa keluar ke dalam drainase sehingga menggenangi ruas jalan.

“Kalau di sini (jalan Marina City depan perumahan Taman Laguna), hujan deras air naik rata sampai ke ruko sana. Air tak bisa keluar ke drainase karena jalannya lebih rendah. Tak ada jalur keluar air, ” kata Niko, warga yang berdiam di Marina.

Titik lain yang jadi lokasi langganan banjir serupa di jalan Marina City ini juga terjadi di simpang perumahan Jupiter. Namun titik ini sudah tidak begitu parah karena warga secara gotong royong telah membuka jalur keluar air ke dalam drainase. Jika tidak dibuka lokasi jalan ini yang paling parah banjirnya di jalan Marina City.

“Padahal drainase nya besar di sepanjang jalan ini. Kalau air semua ngalir ke dalam drainase tak akan banjir,” ujar Hasbi, warga lainnya di Marina.

Demikian juga dengan Rokcy, warga perumahan Puteri Tujuh, Batuaji. Banjir yang terjadi di depan pemukiman nya ini disebutkan Rocky karena posisi jalan yang jauh lebih rendah dari drainase.

“Ini juga parah kalau hujan lebat. Kadang mau naik sampai selutut orang dewasa. Jalan sudah rendah, drainase pun banyak sumbatan,” kata Rocky.

Persoalan banjir di Sagulung dan Batuaji hingga Marina ini merupakan persoalan lama. Sudah bertahun-tahun ini terjadi dan penanganan yang dilakukan oleh Pemko Batam selama ini belum menunjukan hasil yang maksimal. Banjir masih saja terjadi.

Sejumlah tokoh masyarakat yang dimintai pendapat, mengaku perlu kajian dan penanganan yang serius untuk mengatasi masalah banjir di dua wilayah berpenduduk padat ini. Penanganan harus dimulai dari hilir sampai ke hulu sebab drainase di sana saling berhubungan satu sama lain.

“Batuaji dan Sagulung ini drainase nya umumnya berhubungan. Sebagian besar wilayah batuaji aliaran air ke Sagulung. Kalau normalisasi drainase harus merata sampai ke hilirnya. Kalau Batuaji saja atau Sagulung saja maka banjir tetap akan terjadi,” ujar Budianto, tokoh masyarakat di Kelurahan Buliang, Batuaji.

Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air kota Batam Suhar saat dikonfirmasi mengaku masih terus berupaya untuk mengurai persoalan banjir ini. Tahun ini pihaknya masih fokus dengan pengerukan sebagai upaya perawatan terhadap drainase yang sudah ada.

“Masih di lapangan alat dan pekerja kita. Ini fokus ke pembersihan dulu karena hampir semua kecamatan bermasalah sistem drainase nya, ” ujar Suhar. (*)

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Update