batampos – Fase pemulangan jemaah haji gelombang pertama (mendarat di Madinah) Debarkasi Batam masih terus berjalan. Berlangsung sejak 22 Juni 2024, sampai saat ini sudah lebih 3.590 ribu jemaah yang telah kembali ke Tanah Air.
“Alhamdulillah, proses pemulangan jemaah haji berjalan lancar. Dari 22 Juni sampai hari ini, sudah 3.590 jemaah yang kembali ke Tanah Air. Mereka tergabung dalam 8 kloter jemaah haji yang diberangkatkan di gelombang pertama,” ujar Sekretaris PPIH Debarkasi Batam, Muhammad Syafii, Senin (1/7) siang.
Dia menjelaskan, proses pemulangan ini dilakukan secara bertahap lewat Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. Proses pemulangan jemaah akan berlangsung sampai dengan 22 Juli 2024 nanti dengan 28 kloter haji dari empat provinsi, yakni Kepulauan Riau, Riau, Jambi dan Kalimantan Barat.
“Untuk data per hari ini, kloter 9 dijadwalkan tiba di Batam dan langsung masuk ke asrama haji,” ujar Syafi’i.
Berdasarkan data Siskohat ada sebanyak 448 jemaah haji dari Kloter 9 Debarkasi Batam diberangkatkan dari Jeddah Arab Saudi, Senin (1/7). Kloter 9 BTH tersebut dijadwalkan mendarat di Bandara Hang Nadim, pafa hari yang sama pukul 14.30 WIB.
“Sesampai di bandara kloter 9 ini akan langsung dibawa ke asrama haji Batam, ” tambahnya.
Ia menambahkan sampai hari ini, tercatat ada 19 jemaah haji Debarkasi Batam yang wafat di Tanah Suci. Rinciannya wafat di Madinah 3 orang jemaah dan wafat di Makkah 16 jemaah.
Menurutnya, sebagian besar jemaah haji yang meninggal itu adalah kategori lansia. Syafii menyebutkan, ke-19 jemaah haji yang meninggal itu tersebut berasal dari Provinsi Riau, Jambi, kalimantan Barat dan satu orang dari Provinsi Kepulauan Riau.
Adapun berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) 2024, jamaah haji yang meninggal ini ialah jemaah lansia memiliki risiko tinggi kondisi kesehatan.
“Tiga jemaah dimakamkan di pemakaman Baqi Madinah dan 16 jemaah lainnya di Syaraya Makkah,” tuturnya.
Kasi Kesehaatan Derah Kerja (Daker) Madinah, Dr. Karmijono menghimbau jemaah haji untuk menjaga kondisi fisik usai melaksanakan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Jemaah juga diimbau menyesuaikan aktivitas dan tidak memaksakan diri selama berada di Kota Madinah.
Operasional haji 1445 H/2024 M memasuki tahap pemulangan ke Tanah Air dan pergeseran ke Madinah. Jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang I secara bertahap dipulangkan dari Makkah menuju Tanah Air melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah sejak 22 Juni 2024.
Sementara jemaah haji yang berangkat pada gelombang II, secara bertahap diberangkatkan dari Makkah menuju Madinah sejak 26 Juni 2024. Pemulangan jemaah haji gelombang II dari Madinah ke Tanah Air akan mulai berlangsung 4 Juli 2024.
“Artinya jangan memaksakan diri untuk hal-hal menjalani ibadah sunnah, tapi mengabaikan kondisi kesehatan,” ujarnya.
Karmijono menyampaikan faktor kelelahan memicu jamaah jatuh sakit. Karenanya, ia mengimbau jemaah untuk menyesuaikan aktivitasnya selama di Madinah. “Ini masih lanjutan jemaah yang mengalami kelelahan setelah Armuzna. Kuncinya adalah kita harus menjaga jemaah agar jangan terlalu kelelahan. Aktivitasnya harus disesuaikan dengan kemampuan fisik masing-masing jemaah,” jelas Karmijono. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra