Rabu, 27 November 2024

Merusak Jalan, Warga Seibeduk Keluhkan Truk Pengangkut Tanah

Berita Terkait

spot_img
Jalan S Parman, Seibeduk rusak parah, Kamis (3/2). F Dalil Harahap/batam Pos

batampos – Warga Seibeduk dan pengguna jalan semakin tak nyaman dengan maraknya truk proyek truk pengangkut material tanah di sepanjang Jalan S Parman dan Kampung Bagan, Seibeduk. Sebab, hilir mudik truk ini mengganggu kenyamanan pengendara. Selain ugal-ugalan yang bisa mencelakai pengendara lain, truk tanah ini juga menjadi penyebab kerusakan jalan di sana.

Masyarakat berharap ini ditindaklanjuti oleh pihak terkait demi keamanan dan kenyamanan bersama.


“Sering terjadi kecelakaan. Jalan rusak pun semakin bertambah banyak. Ini karena truk tanah itu. Sepanjang waktu mereka mondar mandir dengan muatan berat. Hancur jalan jadinya,” kata Sunarko, warga kampung Bagan, Seibeduk, Kamis (4/7).

Baca Juga: Jual Siswa SMP ke Pria Hidung Belang di Kampung Aceh, Janda 19 Tahun Dibekuk Polisi

Pantauan Batam Pos di lapangan, akibat hilir mudik kendaraan proyek ini banyak jalan di sana yang rusak parah. Selain bergelombang, lubang juga sangat banyak terlihat di sepanjang tersebut.

“Sangat tidak nyaman. Malam hari paling berbahaya karena tidak nampak itu gelombang jalan. Kalau laju, bisa melayang layang kendaraan kalau lewat jalan bergelombang ini. Ini yang sering terjadinya kecelakaan. Setiap hari selalu ada saja pemotor yang jatuh,” ujar Riko, warga yang berjualan di simpang Kampung Bagan.

Disebutkan masyarakat di sana, penyebab utama kerusakan akses jalan S Parman ini adalah kendaraan proyek. Truk yang mengangkut material tanah dengan tonase muatan yang berat memperburuk keadaan jalan.

Truk-truk bermuatan berat ini mengangkut material tanah dari lokasi pemotongan bukit dari perbukitan jalan menuju Tanjungpiayu Laut ke arah Kampung Bagan. Sepanjang ruas jalan yang dilalui jalan rusak parah.

Baca Juga: Dishub Batam Gencar Razia Juru Parkir Liar, Minta Masyarakat Tidak Bayar Jukir Tanpa Atribut

“Sudah lama itu proyek cut and fill itu. Truk tanah hilir mudik untuk bawa tanah dari Piayu Laut ke Bagan sana. Aspal jalan semua pada kopek. Jalan jadi berlubang dan bergelombang. Sudah hancur Jalan S Parman ini sejak proyek itu berjalan. Tolonglah ini diperhatikan,” harap Jesika, warga pengguna jalan lain.

Kerusakan jalan paling parah di wilayah Seibeduk ini adalah jalan menuju Kampung Bagan atau arah kantor kecamatan Seibeduk.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam Salim saat dikonfirmasi mengaku sudah melakukan himbauan dan peringatan kepada pihak proyek atas keluhan masyarakat tersebut. Aktifitas kendaraan proyek boleh berjalan asalkan memperhatikan keamanan dan kenyamanan penggunaan jalan lain. Jika ada kerusakan jalan harus diperbaiki.

“Itu sudah kita sampaikan ke pool dari kendaraan proyek itu atau pihak proyek nya. Kita akan awasi ini,” ujar Salim. (*)

 

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Baca Juga

Update