batampos – Korban penggelapan mobil ke luar Batam terus bertambah. Para korban kini mulai memberanikan diri membuka suara terkait kerugian yang mereka alami.
“Terbaru, ada 2 orang korban lagi. Jadi kami para korban yang sebelumnya mendatangi Polda, sekarang sudah berkumpul 10 orang,” ujar Joni, salah seorang korban.
Joni menjelaskan para korban sebelumnya enggan membuka suara. Sebab, laporan mereka ke polisi ditolak karena keterbatasan bukti.
“Karena kemarin viral, dan Polda menerima dalam bentuk Laporan Masyarakat, korban yang lain jadi mau buka suara,” katanya.
Menurut Joni, masih banyak korban lainnya yang belum membuka suara. Dari laporan pengusaha rental mobil, total mobil yang hilang mencapai 130 unit.
“Rencana besok kita mau jumpa pengacara. Ini akan dibicarakan dulu, lalu datang ke kantor DPRD,” ungkapnya.
Joni berharap kasus ini bisa diusut tuntas oleh aparat penegak hukum. “Untuk laporan ke polisi, masih proses pemeriksaan saksi-saksi,” katanya.
Diketahui, kasus penggelapan mobil rental di Batam diduga dilakukan komplotan dan orang kuat. Pelaku berhasil meloloskan ratusan mobil ke luar Batam tanpa adanya pemeriksaan di Pelabuhan Telaga Punggur, Nongsa.
“Jokinya itu ada beberapa orang, tujuannya ke Edo. Dan di belakang Edo ini ada orang kuat,” ujar salah seorang korban yang enggan menyebutkan namanya.
Ia menilai penggelapan mobil tersebut terbilang rapi. Selain merental mobil, pelaku juga meminjam mobil orang yang dikenal dekat.
“Semua korban ini kenal dengan pelaku. Ada mobil yang dipinjam juga, jadi sama sekali tidak ada kecurigaan,” katanya.
Ia menjelaskan pelaku bernama Edo tersebur dulunya merupakan pengusaha rental mobil. Sehingga, ia banyak mengenal dan mudah meminjam mobil milik para korban. (*)
Reporter: YOFI YUHENDRI