batampos – Matinya air di kawasan Nagoya pada akhir pekan ini membuat para pengusaha hotel merugi. Sebab, mereka terpaksa membeli air tangki dengan harga jutaan rupiah.
Ita, resepsionis hotel di kawasan Nagoya, mengatakan air di kawasan tersebut sudah selama sepekan tidak mengalir. Sehingga, pemilik hotel terpaksa membeli air tangki.
“Tadi beli air tangki Rp 1,5 juta. Seminggu ini sudah 4 kali beli,” ujarnya, Minggu (7/7) siang.
Baca Juga:Â Hari Ini Sembako Murah Disalurkan di Batamkota dan Nongsa
Menurut dia, matinya air tersebut membuat para pemilik hotel mengeluarkan biaya lebih besar dibandingkan pendapatan.
“Apalagi ini akhir pekan, tamu lebih banyak. Kalau tidak ada air, gimana orang mau nginap,” katanya.
Hal senada dikatakan Rembo, pengusaha kuliner di kawasan Nagoya Newton. Ia mengatakan sepekan ini sudah membeli puluhan air galon untuk kebutuhan usahanya.
“Usaha kami kecil-kecilan, untungnya sedikit. Gara-gara beli air jadi tak ada untung,” katanya.
Baca Juga:Â 8 Pejabat Polresta Barelang Berganti, Termasuk Kasat Reskrim dan Kapolsek
Ia mengaku untuk kebutuhan sehari-hati atau mandi terpaksa mengunjungi rumah saudaranya di kawasan Seraya.
“Mandi di tempat suadara. Kalau gini terus, bisa bangkrut usaha kami,” keluhnya.
Sementara Corporate CommuÂnication (Corcom) SPAM Batam, Ginda Alamsyah mengatakan pihaknya saat ini masih berupaya melakukan perbaikan pipa. Diketahui, matinya aliran air ini disebabkan gangguan pipa di kawasan Happy Garden, Nagoya.
“Hari ini masih diupayakan. Karena ada beberapa kendala,” ujarnya singkat. (*)
Reporter: Yofi Yuhendri