Selasa, 26 November 2024

Polisi Fokus Hasil Pemeriksaan Medis untuk Pastikan Penyebab Kematian Kasir Toko Sayur

Berita Terkait

spot_img
TKP kematian Nelwina Tanjung, kasir toko sayur di komplek pasar Sagulung. F.Eusebius Sara/Batam Pos

batampos – Kematian Nelwina Tanjung, kasir toko sayur di komplek pasar Sagulung masih didalami polisi. Polisi masih fokus dengan pemeriksaan medis terhadap jasad korban. Sejumlah saksi juga diperiksa untuk menguak penyebab kematian korban.

Meskipun secara kasad mata ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, polisi belum menyimpulkan secara pasti bahwa kematian korban ini akibat pembunuhan dan pemerkosaan seperti di dugaan awal.


“Masih kita dalami. Saksi-saksi memang sudah diperiksa, namun tetap harus dilengkapi dengan bukti hasil visum dan otopsi. Ini lagi menunggu hasil medis nya seperti apa,” ujar Wakasat Reskrim Polresta Barelang AKP Thetio Nardiyanto, Senin (8/7).

Kematian wanita muda 22 tahun ini ditangani bersama antara Polsek Sagulung dan Satreskrim Polresta Barelang, sebab indikasi kuat korban dibunuh dan diperkosa. Polisi memulai penyelidikan dengan penyebab pasti kematian korban. “Kalau sudah ada kesimpulan penyebab kematian baru kita lakukan langka selanjutnya,” ujar Thetio.

Kanit reskrim Polsek Sagulung Ipda Husnul juga menyampaikan hal yang sama. Penyelidikan saat ini masih fokus dengan pemeriksaan saksi-saksi dan jasad korban yang diperiksa secara medis di RS Bhayangkara Polda Kepri. Dia pun berharap yang sama agar penyebab kematian korban secepatnya dipastikan untuk penyelidikan lebih lanjut.

Disinggung mengenai keterlibatan orang dalam toko atas kematian korban ini, Husnul ataupun Thetio belum mau berkomentar banyak.

“Nantilah kalau hasil medisnya sudah keluar,” kata Husnul.

Seperti diketahui, seorang wanita mudah ditemukan tewas mengenaskan di lantai III ruko toko sayur di komplek pasar Sagulung blok E nomor 11, Kelurahan Sagulung Kota, Kecamatan Sagulung, Sabtu (6/7) siang. Nelwina Tanjung, korban berusia 22 tahun ini tewas dengan kondisi mengenaskan badan penuh luka, setengah telanjang dan kepala dibalut plastik serta mulai membusuk. Dia diduga kuat sebagai korban pemerkosaan dan pembunuhan.

Informasi dan penelusuran Batam Pos di lapangan, juga memperkuat dugaan pemerkosaan dan pembunuh terhadap korban ini. Sejumlah saksi di lokasi mendapati banyak kejanggalan dengan kematian korban ini.

Korban yang bertugas sebagai kasir ini, tinggal di mes lantai tiga ruko toko sayur tersebut bersama pekerja lain. Pekerja di dalam toko sayur ini disebutkan memiliki hubungan keluarga semua dengan pemilik toko. Toko sayur tersebut bernama Sintia Hasibuan.

Korban ditemukan di kamar mes pekerja pria lain berinisial Hh, yang bertugas sebagai sopir mobil sayur. Saat ditemukan, jasad korban tertutup kasur seperti disembunyikan dan jasadnya mulai membusuk. Hh sendiri belum diketahui keberadaannya hingga Minggu kemarin. Dia menghilang sejak Kamis (4/7) bersamaan dengan menghilangnya korban dari tempat kerja ataupun kamar mes nya.

Korban pertama kali ditemukan oleh Ds, pekerja wanita lain yang disuruh oleh bos pemilik toko mencari Hh yang juga tidak masuk kerja sejak Jumat (5/7). Sebelumnya korban sendiri juga sudah dicari namun kamarnya kosong dan ponselnya tidak bisa dihubungi. Tidak ada yang tahu keberadaan korban sebelum akhirnya ditemukan Ds.

Ds yang menggedor pintu kamar mes Hh mencium aroma tak sedap dari dalam kamar. Merasa curiga karena Hh tak kunjung keluar dari dalam kamar, Ds memanggil pemilik toko dan karyawan lainnya untuk sama-sama mengecek dan ternyata benar saat mereka masuk dan membalikan kasur tidur Hh didapati jasad korban.

“Itulah badannya penuh luka terutama di leher dan setengah telanjang. Mulai membusuk dia. Tertutup di bawa kasus,” ujar wanita penjual mi yang berada persis di samping toko sayur lokasi kejadian.

Teteh sapaan akrab wanita penjual mi ini mengaku mengenal cukup dekat dengan korban. Korban adalah orang yang diandalkan dalam hal mengoperasikan smart phone. Apapun masalah ponselnya dia meminta tolong kepada korban untuk mengoperasikan.

“Waduh sedih saya mas, anaknya baik dan ramah banget. Kok bisa dia meninggal seperti itu. Urusan ponsel saya selalu sama dia termasuk kalau saya mau mesan barang online,” kata Teteh.

Teteh mengaku terakhir kali melihat korban di Kamis siang. Saat itu korban keluar dan mengobrol sebentar dengannya.

“Mulai jumat memang tak nampak lagi dia. Saya jualan mi di sini sampai siang hari. Tak nampak memang dia,” kata Teteh.

Awa, pekerja wanita toko perlengkapan mancing sebelah tokoh sayur lokasi kejadian yang akrab dengan korban juga menyampaikan hal yang sama. Korban yang dipanggilnya “Besty” ini memang dikenali pribadi yang supel, ramah dan sopan. Kematian korban juga membuat Awa terpukul.

“Memang sejak Jumat itu tak nampak dia. Hapenya tak aktif. Baik orangnya. Besty ku itu,” ujarnya.

Awa ataupun Teteh yakin kalau Wina korban pembunuhan dan pemerkosaan sebab banyak ditemukan luka di tubuhnya. “Iya banyak luka dan tak pakai celana dia (setengah telanjang) ditutup kasur saat ditemukan,” kata Awa.

Sementara toko yang menjadi lokasi kejadian sudah tutup sejak temuan jasad korban. Pintu ruko telah dipasang garis pembatas. Tak ada lagi penghuni yang ditemui di dalam ruko tersebut. (*)

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Baca Juga

Update