batampos – Politeknik Negeri Batam (Polibatam) menyukseskan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) batch 4 dengan menerima 123 mahasiswa, 20 LO, serta 5 dosen Modul Nusantara dari berbagai kampus di luar sumatera. Di PMM 4 kali ini dilakukan penanaman mangrove di Eko Wisata Pandang Tak Jemu, Nongsa, Sabtu (6/7/2024).
BACA JUGA: Mahasiswa Polibatam Produksi Film Animasi Ficusia
Lokasi dipilih Dinas Lingkungan Hidup Batam mengingat Batam adalah daerah kepulauan dan memiliki banyak pantai dan perlu dijaga kelestariannya. Dengan kegiatan ini, peserta turut menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung program pemerintah dalam pemulihan ekosistem laut.
BACA JUGA: Tim Robot Polibatam Juara 3, Kalahkan Cina
Program yang diinisiasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik ini bertujuan memberikan kesempatan kepada mahasiswa di Indonesia untuk belajar di Perguruan Tinggi (PT) lain di dalam negeri selama satu semester.
BACA JUGA: Polibatam Wisuda 953 Mahasiswa
Salah satu mata kuliah program PMM 4 ini adalah Modul Nusantara yang bertujuan memperkuat wawasan kebangsaan dan cinta tanah air mahasiswa dengan memperkenalkan keberagaman budaya, bahasa, adat istiadat, dan kearifan lokal di PT penerima. Adapun mata kuliah ini terdiri dari beberapa sub modul yakni: Kebinekaan (8), Inspirasi (2), Refleksi (5) dan Kontribusi sosia (1). Yang menjadi kegiatan pamungkas dari mata kuliah Modul Nusantara adalah Kontribusi Sosial dimana mahasiswa turun langsung ke masyarakat untuk melaksanakan aksi nyata sebagai solusi dari permasalahan yang dihadapi.
Mahasiswa, LO, serta dosen Mudul Nusantara ikut ambil bagian dalam kegiatan Kontribusi Sosial ini. Ada 148 bibit mangrove ditanam di kawasan ekowisata yang menjadi salah satu destinasi wisata alam andalan Batam. Penanaman ini memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir dan melindungi kawasan pantai dari abrasi. Mangrove juga berfungsi sebagai habitat bagi berbagai jenis fauna laut dan menyerap karbon dioksida. Sehingga berkontribusi dalam mitigasi perubahan iklim dan menghasilkan oksigen dalam jumlah yang besar.
‘’Ini adalah pengalaman sangat berharga bagi kami. Selain belajar secara akademik, kami juga belajar peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan,” ungkap salah satu mahasiswa peserta, Putri Kirana Frans.
Gery sebagai Pengelola Eko Wisata Pandang Tak Jemu menambahkan, mereka terus berupaya menjaga kelestarian hutan mangrove ini. Salah satu hasil upaya ini adalah meraih berbagai prestasi, termasuk Penghargaan Anugrah Desa Wisata Indonesia 2022 yang diberikan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif.
Ketua Dosen Modul Nusantara, Slamet Soebagyo menjelaskan kegiatan ini juga memberikan edukasi kepada mahasiswa tentang pentingnya menjaga dan melestarikan ekosistem mangrove.
‘’Kami harap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran lingkungan dan menginspirasi lebih banyak mahasiswa se-nusantara untuk ikut melestarikan alam bahkan ketika sudah kembali ke tempat asal,” ujarnya.
Peserta PMM 4 Polibatam juga memasang 5 cleaning sign dalam upaya mengedukasi masyarakat serta pengunjung akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan salah satunya membuang sampah pada tempatnya. Kemudia juga diserahkan tong sampah di sejumlah titik pesisir pantai serta alat-alat kebersihan berupa sapu dan serok sampah kepada pengelola. Kegiatan lain yang dilakukan adalah aksi bersih-bersih sampah plastik di pantai dan sekitar tempat wisata.
Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap alam, mahasiswa PMM 4 Polibatam telah membuktikan bahwa mereka telah berkontribusi nyata dalam upaya pelestarian lingkungan dan melakukan aksi nyata cinta tanah air, khususnya Batam. (*)
Reporter: SUPRIZAL TANJUNG
Teks Foto:
Para mahasiwa, LO, dan dosen se-nusantara di sela-sela menanam mangrove di di Eko Wisata Pandang Tak Jemu, Nongsa, Sabtu (6/7/2024). F Polibatam