Jumat, 18 Oktober 2024

Isu Razia Mereda, Pedagang Barang Impor di BCS Mulai Beraktivitas

Berita Terkait

spot_img
Kawasan BCS Mall 3 F Cecep Mulyana e1721960354795
Sejumlah tenan yang menjual berbagai produk pakaian, sepatu dan lainnya yang berada di kawasan BCS Mall , Rabu (24/7). F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Aktivitas pedagang barang impor di BCS Mall mulai kembali normal. Toko-toko yang sebelumnya tutup, hari ini sudah buka.

“Kemarin tutup, takut dirazia. Hari ini buka, karena informasi dari teman-teman razia itu tidak ada,” ujar Dewi, pedagang tas di BCS Mall, Kamis (25/7).

Ia mengaku usahanya tersebut tutup selama sepekan. Akibatnya, omset penjualannya menurun hingga belasan juta rupiah.

“Banyak ruginya. Tapi daripada ditangkap nanti, lebih bagus tutup,” katanya.

Baca Juga: Penyelidikan Kasus Penyelundupan Sparepart Moge Lambat, Bea Cukai Batam Belum Tahu Pemiliknya

Dewi berharap pemerintah tidak melakukan razia barang impor ke pedagang di Batam. Sebab, hampir seluruh produk yang dijual di mall tersebut merupakan barang impor.

“Yang lain saja dirazia. Banyak di Batam ini yang ilegal,” ungkapnya.

Selain pedagang di mall ketakutan, informasi adanya razia dari Satgas Kemendag tersebut membuat barang seken di Batam langka. Barang dari Malaysia dan Singapura tersebut sudah selama sepekan sulit didapatkan.

“Hampir seminggu ini gak dapat. Katanya jalur merah,” ujar Depi, pedagang Batuaji.

Ia mengaku momen ini juga dimanfaatkan pedagang seken yang memiliki barang untuk menjual dengan harga yang tinggi.

“Ada yang menawarkan, tapi harganya tinggi,” katanya.

Baca Juga: Penumpang Ferry di Batam Tembus 4,2 Juta Orang, Tujuan Singapura Masih jadi Primadona

Diketahui, informasi adanya razia ini beredar sejak pekan lalu. Dmana Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pengawasan Barang Tertentu yang Diberlakukan Tata Niaga Impor di 11 instansi lintas sektoral.

Pembentukan tersebut tertuang dalam Kepmendag Nomor 932 Tahun 2024 yang ditetapkan mulai 18 Juli 2024 dan akan bekerja sampai 31 Desember 2024. (*)

 

Reporter: Yofi Yuhendri

spot_img

Update