Rabu, 27 November 2024

Diduga Kurang Sosialisasi, Gerakan Pangan Murah di Batam Sepi Pembeli

Berita Terkait

spot_img
Sejumlah ibu ibu membeli sayuran dan kebutuhan lainnya saat kegiatan gerakan pangan murah yang digelar Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Batam di Fasum Perumahan Villa Pesona Asri Batamkota, Senin (29/7). F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Batam di Lapangan Perumahaan Villa Pesona Asri, Batamkota, Senin (29/7) pagi, sepi peminat. Padahal sejumlah bahan pangan sepertii telur, beras, dan minyak goreng dijual lebih murah dibanding harga pasaran.

Sepinya peminat GPM diduga karena minimnya sosialisasi kepada masyarakat. Sehingga banyak masyarakat yang tidak tahu adanya pangan yang dijual murah di wilayah Batamkota tersebut. Seperti yang diungkapkan Nanda, warga Batamcenter mengaku tidak tahu informasi adanya gelaran GPM di lapangan tersebut.


“Jujur tak ada informasi apapun, melalui grup atau pun yang lain. Biasanya kalau ada pasar murah atau sembako murah, pasti diinfokan di grup,” ujar Nanda usai membeli beras di kegiatan tersebut.

Baca Juga: Sempat Hilang di Pasaran, Kini MinyaKita Naik Harga

Menurut ibu tiga anak ini, ia baru tahu adanya pangan murah usai mengantar anak berangkat sekolah. Menurutnya, memang beberapa item pangan dijual lehih murah seperti minyak goreng, telur dan lainnya.

“Kebetulan lewat, lihat ada yang jualan, makanya saya singgah. Ternyata ada sembako murah. Tapi banyak tetangga saya tidak tahu loh,” sebut wanita yang tinggal di Botania ini.

Sementara, Kepala DKPP Kota Batam, Mardanis mengatakan kegiatan tersebut adalah upaya pemerintah pusat untuk pengendalian inflasi.

“Inflasi harus dijaga. Caranya dengan kegiatan GPM ini. Karena gejolak harga bisa ditekan dengan pangan murah. Sehingga harga menjadi stabil,” ungkapnya usai membuka acara.

Baca Juga: Ke Morning Bakery, Parkir Gratis

Kegiatan GPM ini juga melibatkan beberapa distributor dan Bulog. Beberapa harga komoditi yang tersedia di GPM. Diantaranya, telur Rp 48 ribu, minyak kita Rp 12 ribu, beras SPHP Rp 11.600, cabai merah Rp 45 ribu, dan cabai rawit Rp 68 ribu.

Menurut Mardanis, melalui kegiatan itu pihaknya juga meluncurkan Kios Pangan Batam (KPB). Saat ini sudah ada sekitar 20 kios yang tersebar di Galang, Batuaji dan beberapa wilayah lain.

KPB merupakan salah satu upaya untuk menciptakan kios pangan murah di Batam. Ia menargetkan terdapat 200 KPB di Batam. Keberadaan KPB ini akan sangat membantu dalam mengendalikan inflasi.

Beberapa komoditi strategis tersedia di KPB ini, di antaranya, cabai, minyak, gula hingga beras. Mardanis menyampaikan untuk komoditi cabai memprioritaskan produksi lokal, namun jika ada lonjakan permintaan, akan memanfaatkan komoditi impor dari daerah lain.

Baca Juga: Ombudsman Awasi Ketat Transisi Pengelola Pelabuhan Batam Center, Hindari Pengulangan Masalah Air

Untuk beras, gula, dan minyak akan didukung oleh Bulog Batam. Komoditi murah, namun berkualitas. Beras yang dijual merupakan beras SPHP dari Bulog.

Mardanis menyebutkan beras bulog di jual di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14 ribu, sementara di GPM dijual Rp11.600 per liter.

“Kami ingin masyarakat tetap bisa mendapatkan beras dengan kualitas premium, dengan harga yang lebih murah,” jelasnya. (*)

 

Reporter: Yashinta

spot_img

Baca Juga

Update