Sabtu, 23 November 2024

Pertengkaran Suami Istri dan Tetangga Kerap Terjadi Karena Masalah Air di Batam

Berita Terkait

spot_img
ILustrasi: Warga Orchid di Tunas Regency, Seibinti, Sagulung, berunjuk rasa dengan membawa ember dan panci penggorengan lantaran aliran air ke tempat tinggalnya tak mengalir lancar, beberapa waktu lalu. Sejumlah warga di berbagai wilayah mendesak pengelola air menggenjot suplai air supaya bisa merata. F. Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – Krisis air bersih masih terjadi di beberapa wilayah pemukiman penduduk di Kota Batam. Macetnya aliran air yang berkepanjangan ini, juga berimbas pada banyak hal. Tidak terkecuali retaknya hubungan rumah tangga. Pasangan suami istri kerap bertengkar karena persoalan air ini.

Hal ini diungkapkan perangkat RT/TW di Perumahan Gesya Eternal Marina. Tiga tahun mengalami krisis suplai air bersih, banyak persoalan yang muncul di keluarga muda yang ada di sana. Pertengkaran suami istri sering terjadi.


“Waduh banyak sekali dampaknya masalah air ini. Tiap malam ada saja yang berantem. Paling banyak suami istri. Suami capek pulang kerja harus cari air lagi jadi mudah tersulut emosi sesaat. Belum lagi berantem antar blok karena rebutan air tangki. Tak ada ketenangan dalam hidup berumahtangga dan bermasyarakat karena masalah air ini. Ada-ada saja persoalan yang terjadi tiap malam,” kata Evan, perangkat RT di Perumahan Gesya Eternal Marina.

Baca Juga: Jaga Kondusifitas, PT Synergy Tharada Akhirnya Keluar dari Pelabuhan Ferry Internasional Batamcenter

Kejadian terakhir bahkan ada bapak-bapak yang berantem karena berebutan air yang diambil dari sumur bekas dekat kebun Jambu Marina.

“Dua malam lalu itu. Sudah mau adu jotos tapi untung cepat kita lerai dan selesaikan. Tensi tinggi semua gegara air ini,” kata Evan.

Demikian juga dengan warga di Perumahan Putera Jaya Tanjunguncang, yang selalu ada persoalan baik dalam rumah tangga ataupun sesama warga karena persoalan air. Bahkan tidak sedikit warga yang memilih keluar dari permukiman itu karena masalah air ini.

“Kalau persoalan sudah tak ada akhirnya kalau diceritakan. Banyak sekali. Berantem suami istri lah, sama tetangga lah. Ya gimana lagi memang begini kondisinya. Capek kerja seharian malah cari air ya pada naik emosi. Banyak juga yang sudah pindah dari sini karena tak tahan lagi dengan masalah air ini,” ujar Syahrul, warga Perumahan Putera Jaya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, persoalan krisis air bersih ini terjadi karena pasokan air melalui pipa ngadat selama bertahun-tahun. Suplai air tangki juga tidak memadai sehingga krisis air masih terus terjadi hingga kini.

Baca Juga: Mobil Bea Cukai Batam Diseruduk, Korban Luka-Luka

Pihak ABH selalu pengelola air bersih di Batam mengakui adanya persoalan ini. Namun demikian upaya untuk mengatasi tengah berjalan. Instalasi jaringan pipa baru yang lebih besar tengah berjalan. Peningkatan produksi air juga sedang digesa. Target akhir tahun sudah selesai dengan upaya mengatasi persoalan krisi air bersih ini.

“Semua lagi proses. Instalasi pipa baru, peningkatan produksi. Memang ada yang berdampak dan tetap kita suplai dengan mobil tangki,” ujar Humas ABH Ginda Alamsyah. (*)

 

Reporter: Eusebius Sara

 

spot_img

Baca Juga

Update