Jumat, 22 November 2024

Polisi Gelar Rekonstruksi Pembunuhan Nelwina, Pelaku Peragakan 16 Adegan

Berita Terkait

spot_img
Polsek Sagulung gelar rekontruksi kasus pembunuhan terhadap Nelwina Tanjung kasir kios sayur di lokasi pembunuhan yakni kios sayur Sintia Hasibuan, komplek pasar Sagulung, Jumat (2/8) pagi. Foto: Eusebius Sara/ Batam Pos

batampos – Polsek Sagulung gelar rekontruksi kasus pembunuhan terhadap Nelwina Tanjung kasir kios sayur di lokasi pembunuhan yakni kios sayur Sintia Hasibuan, komplek pasar Sagulung, Jumat (2/8) pagi. Ada 16 adegan yang diperankan rekonstruksi ini.

Dalam rekonstruksi ini diketahui Zulbahri, selaku pelaku tunggal kasus pembunuhan ini, menghabisi Nelwina dengan cara memukul dan menarik badan korban atau piting ke arah belakang hingga korban tak bergerak lagi. Adegan kedua ini terjadi di kamar tidur korban di lantai tiga ruko kios sayur.


Pelaku yang kamarnya bersebelahan dengan korban nyelonong masuk ke kamar korban saat korban sedang tidur. Pelaku awalnya berusaha menggerayangi tubuh korban, namun karena korban terbangun dari tidurnya, pelaku kalap sehingga meninju wajah korban berulang kali.

Baca Juga: Pekan Depan, Polisi Akan Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Nelwina

Korban yang kesakitan akhirnya tengkurap dan meraung-raung. Pelaku semakin panik sehingga menindik pinggul korban sembari menjepit dan menarik leher korban ke arah belakang hingga korban terlukai lemas tak berdaya.

“Sempat berontak dia awalnya. ” Istighfar tulang” katanya, ” ujar Zulbahri di dalam reka ulang aksi pembunuhan tersebut.

Melihat korban sudah tak bernapas dan bergerak lagi, pelaku lalu menyeret tubuh korban ke kamarnya. Di dalam kamarnya inilah pelaku memperkosa korban sebelum akhirnya ditutup menggunakan kain sprei dan dipan tempat tidur serta kasur.

“Habis itu saya telepon tante (pemilik kios) pamit mau kerja ke Pekan Baru. Saya turun ke bawa (lantai dua) dan bilang sama Yosua (pekerja lain) kalau saya mau ke Pekan Baru. Itu sekitar pukul 04.00 WIB, ” ujar Zulbahri.

Kanit Reskrim Polsek Sagulung Ipda Husnul menjelaskan rekonstruksi untuk melengkapi berkas perkara pembunuhan ini, awalnya ada 20 adegan, namun karena ada perampingan empat adegan sehingga tersisa 16 adegan.

“Yang mematikan itu di adegan kedua. Yang pemerkosaan di adegan ke lima, ” kata Husnul.

Penyelidikan kasus pembunuhan ini masih seperti awal diberitakan bahwa pelaku merasa sakit hati karena sering disinggung oleh korban. Usai membunuh korban pelaku kabur ke Medan, Sumatera Utara sebelum dibekuk polisi.

Usai rekonstruksi, Zulbahri tampak tenang saja ketika ditanya soal kasus pembunuhan itu. Dia mengaku khilaf kejadian itu. “Karena sakit hati tadi. Saya akui salah,” ujarnya.

Dalam rekonstruksi ini, masyarakat dan pedagang serta keluarga turut menyaksikan, sebab lokasi kejadian persis di depan lapak pasar ikan dan sayur. Saat Zulbahri digelandang masuk atau keluar dari lokasi rekonstruksi, masyarakat meneriakkan kata-kata umpatan kepada Zulbahri.

“Pembunuh. Puas kau bunuh anak orang? . Memang tak punya hati nurani kau, ” tariak warga.

Awa, rekan korban di lokasi pasar berharap agar Zulbahri mendapat hukuman yang berat. “Wina itu kawan baik aku. Kawan curhat aku. Semoga dihukum yang berat orang seperti itu, ” ujar Awa.

Ismail, paman Nelwina yang hadir mewakili keluarga di lokasi rekonstruksi juga menyampaikan harapan yang sama. Keluarga apresiasi dengan gerak cepat polisi yang mengungkap kasus pembunuhan ini. Keluarga berharap pelaku mendapat hukuman yang setimpal dengan perbuatan kejinya. “Hukuman mati bila perlu, ” ujar Ismail.

Dalam rekonstruksi ini juga hadir Edwar, kekasih semasa Nelwina masih hidup. Edwar yang dari awal ikut diperiksa polisi juga menyampaikan hal yang sama. Dia ingin Zulbahri dihukum mati atas perbuatan kejam yang membunuh dan memperkosa kekasihnya itu. “Hukuman mati juga kalau bisa, ” kata Edwar.

Atas kematian Nelwina, Edwar mengaku sangat bersedih. Dia yang telah tiga tahun menjalin hubungan dekat dengan Nelwina tentu punya banyak kisah yang ditinggalkan. Meskipun tak banyak berkata namun kekesalan jelas terlihat di wajah pemuda 23 tahun ini ketika menyaksikan pelaku mempraktekkan bagaimana dia membunuh dan memperkosa kekasihnya itu.

“Memang biadab. Padahal kalau dalam marga itu bere (ponakan) nya, ” ujar Edwar.

Kepergian Nelwina membuat nya terpukul sebab belakangan mereka sudah berbincang mengenai hubungan yang lebih serius lagi. Keduanya sudah membahas perihal menikah meskipun belum menentukan waktunya kapan.

“Iya memang rencana mau menikah kami, cuma masih dalam pembahasan. Waktunya belum ditentukan. Kami mau kumpul uang dulu, ” kata Edwar.

Diberitakan sebelumnya, Nelwina ditemukan tewas mengenaskan di lantai III ruko toko sayur di komplek pasar Sagulung blok E nomor 11, Kelurahan Sagulung Kota, Kecamatan Sagulung, Sabtu (6/7) siang. Dia ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan badan penuh luka, setengah telanjang dengan tubuh yang dibaluti plastik rapping serta mulai membusuk. (*)

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Baca Juga

Update