batampos – Dua aplikator atau moda transportasi online yakni Go Car dan Maxim resmi beroperasi di titik Pick Up Point Bandara Hang Nadim Batam, Senin (5/8). Dimana sebelumnya, hanya moda transportasi Grab yang bisa menjemput penumpang di Bandara Internasional tersebut.
Dengan begitu, total moda transportasi online yang bisa diakses di Bandara Hang Nadim Batam 180 unit taksi online. Jumlah itu terdiri dari 50 unit Go Car (10 unit taksi online luar dan 40 taksi konvensional), 35 unit Maxim (10 taksi online luar dan 25 taksi konvensional), dan yang terdahulu 90 unit Grab (30 unit taksi online dan 60 unit konvensional).
Salah satu aplikator yakni Go Car Bandara (Goban) yang menyediakan 50 unit moda transportasi online. Aplikator ini sudah bisa diakses di area Bandara Hang Nadim Batam.
Dimana konsumen sudah bisa melakukan pemesan sesaat turun dari maskapai. Aplikasi nantinya akan mengarahkan lokasi titik penjemputan penumpang yang berada di Pick Up Point (Parkir Kedatangan).
Ketua Operasional Go Car Bandara Hang Nadim Batam Ade Nova Kurniawan menjelaskan kehadiran Go Car di Hang Nadim Batam mempermudah masyarakat mendapatkan layanan transportasi. Terutama taksi online Go Car.
“Cara pemesanan mudah. Dari aplikasi para penumpang akan diarahkan ke titik penjemputan di lokasi parkir kedatangan Bandara Hang Nadim Batam dan langsung diantar ke tujuan, sesuai keinginan,” ujar Ade.
Dikatakannya, keuntungan taksi online yakni penumpang bisa melihat langsung tarif dari titik bandara ke tujuan. Hal itu diyakini memudahkan konsumen karena tak khwatir lagi dengan biaya yang tinggi saat sampai ke tujuan.
“Untuk tarif kompetitif, menyesuaikan dengan lokasi tujuan,” sebut Ade.
Sementara, Direktur PT Bandara Internasional Batam (BIB) Hang Nadim Pikri Ilham Kurniansyah mengatakan, setelah kisruh soal taksi online beberapa waktu lalu, pihaknya sepakat menambah dua aplikator untuk penjemputan penumpang.
“Hari ini, kami resmikan ada penambahan Go Car dan Maxim. Yang setiap aplikasi juga menyediakan taksi konvensional, yang tarifnya ditentukan oleh operator,” ujar Pikri.
Ia berharap, hadirnya dua aplikator baru bisa bersinegri dan berkoloborasi dengan taksi konvensional. Sehingga tidak terjadi kisruh, dan menciptakan Batam yang kondusif serta pelayanan taksi sesuai keinginan.
“Hari ini, kami bersama-sama menutup cerita lama, dengan koloborasi dan era baru bersama. Dan pelayanan terbaik. Jadi penumpang bisa memilih untuk taksi konvesional atau online,” jelas Pikri.
Dengan bertambahnya dua moda transportasi, tercatat taksi online yang beroperasi 180 unit. Sebanyak 125 unit merupakan taksi konvensional yang berkoloborasi dengan 3 aplikator online tersebut.
“Saya juga berharap, tarifnya semurah mungkin. Namun untuk semua, di kembalikan lagi ke operator,” pungkasnya. (*)
Reporter: Yashinta