batampos – Demam berdarah dengue (DBD) masih mengintai masyarakat di Kota Batam. Sepanjang tahun 2024 ini Dinkes Batam mencatat ada 332 kasus DBD masuk ke Puskesmas ataupun fasilitas kesehatan (faskes) lain yang ada di Batam.
Kasus DBD ini menyebar hampir di semua kecamatan yang ada. Wilayah Kecamatan Batuaji misalkan terdapat 35 kasus DBD periode Januari hingga Juli kemarin. Sebanyak 35 kasus DBD ini ada di Kelurahan Buliang, Bukit Tempayan dan Kibbing yang merupakan cakupan wilayah kerja Puskesmas Batuaji.
Ini belum termasuk dengan kasus yang tercatat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam dan Puskesmas Tanjunguncang yang sama-sama masuk di wilayah Kecamatan Batuaji.
Baca Juga:Â Buang Sampah Material Bangunan di Pinggir Jalan, Empat Warga dan Satu Lori Diamankan
“Masih banyak memang. Perlu kesadaran semua pihak untuk terus memerangi penyebaran DBD ini dengan menjaga pola hidup bersih,” ujar Kepala Puskesmas Batuaji Sri Fetra.
Sebelumnya RSUD Embung Fatimah Batam juga mencatat ada 15 pasien DBD yang ditangani di lima bulan pertama tahun 2024 ini. Jumlah kasus yang masih tergolong tinggi dan tidak jauh beda dengan lima bulan pertama di tahun 2023 lalu.
Perlu perhatian semua pihak untuk sama-sama menekan penyebaran penyakit yang disebabkan sengatan nyamuk aedes aegypti ini. Sepanjang tahun ini, penyebarannya masih sama dengan tahun sebelumnya sehingga perlu perhatian yang lebih lagi baik itu untuk memerangi penyakit ini.
“Untuk tiga bulan pertama yang banyak. Dua bulan terakhir agak menurun. Ini perlu diwaspadai, “ujar Humas RSUD Embung Fatimah Batam Ellin Sumarni.
Baca Juga:Â Polisi Pastikan Pengrusakan Rumah Ibadah di Sagulung Tidak Ada Sangkut Paut dengan Isu SARA
Ancaman mewabahnya penyakit DBD ini jadi perhatian serius masyarakat di Batuaji dan Sagulung. Masyarakat yang resah dengan kerumunan nyamuk dan jentik nyamuk berharap agar program fogging atau pengasapan dari Dinas Kesehatan Kota Batam semakin digencarkan ke depannya.
“Jangan hanya di lokasi yang ada kasus DBD saja. Upayakan merata fogging biar mengurangi penyebaran nyamuk di pemukiman,” ujar Andika, warga Bukit Tempayan, Batuaji.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Batam Melda Sari juga menyampaikan harapan yang sama. Masyarakat harus berperan aktif untuk mencegah penularan kasus DBD ini. Jika terkena gejala DBD segera ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama
Saat ini, kata Melda, Walikota Batam telah mengeluarkan surat edaran tentang kewaspadaan dini peningkatan DBD di Batam. Salah satu poinnya adalah, dengan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk peduli dalam upaya mencegah penyebaran DBD antara lain dengan upaya penggerakan masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui 3M plus.
Baca Juga:Â UPT Kemenkumham Kepri Tabur Bunga ke TMP Bulan Gebang
Menguras dan menyikat dinding tempat penampungan air, menutup rapat-rapat tempat penampungan air, mengubur kembali barang bekas yang dapat menampung air hujan serta plus cara lain dengan memantau wadah air yang dapat menjadi tempat perkembanganbiakan nyamuk aedes aegypty.
Dalam surat edaran ini juga meminta agar masyarakat untuk segera membawa ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama atau melaporkan apabila ada warga yang terkena DBD. Membantu petugas dalam kelancaran kegiatan penyelidikan epidemiologi dan fogging fokus yang dilakukan di wilayahnya masing-masing apabila ada kasus DBD. (*)
Reporter: Eusebius Sara